Instalasi Tambang Nikel di Morowali Meledak, 1 Pekerja Luka Bakar
Kecelakaan kerja menimpa salah satu karyawan PT IMIP di Morowali, Sulawesi Tengah, Selasa (22/10). Karyawan yang bekerja di Divisi Furnance CSI atau karyawan titipan BSI bernama La Ode Abdul Riyan mengalami luka bakar di tubuhnya.
Informasi yang dihimpun di lokasi kejadian menyebutkan, kronologi sementara berdasarkan keterangan saksi dan analisis di TKP. Pada saat setelah melakukan briefing pada pukul 15:00 WITA saat shift 2, beberapa karyawan furnace ditugaskan untuk melakukan pemasangan sign atau rambu-rambu dari platform 0 m sampai 29 meter antara furnace 1 dan 2 CSI.
Ledakan menyusul semburan api di PT IMIP, Selasa (22/10). Foto: Istimewa Pada saat korban sampai di tangga antara platform 14 - 19, terjadi kebakaran, yang berdasarkan keterangan saksi dan analisis di lapangan disebabkan adanya kebocoran pada bagian gate baghause burnergun kiln. Sehingga, mengakibatkan keluarnya semburan batu bara halus.
Sementara di area accident banyak kegiatan pengelasan dan sumber panas lainnya karena masih dalam tahap konstruksi, sehingga memicu nyala api dari batu bara halus tersebut. Bersamaan dengan itu tiba-tiba terjadi semburan api yang terkena hampir seluruh anggota tubuh korban yang kebetulan jarak dari titik semburan berdekatan dengan si korban.
Salah satu pekerja di PT IMIP mengalami luka bakar saat ledakan menyusul semburan api terjadi di PT IMIP, Selasa (22/10). F
Sementara Humas PT IMIP, Dedi Kurniawan, dikonfirmasi membenarkan terjadi kecelakaan kerja terhadap salah seorang karyawan PT IMIP. Dedy mengatakan, kecelakaan terjadi sekitar pukul 15.30 WITA. Lanjut Dedi, saat itu korban atas nama La ode Abdul Riyan sedang bertugas memasang sign atau rambu-rambu peringatan atau penunjuk arah. Tiba-tiba terjadi semburan api yang mengenai korban.
“Korban sempat dirawat di klinik perusahaan lalu dirujuk ke rumah sakit di Bungku. Mengenai penyebab kecelakaan saat ini masih dalam proses investigasi tim safety perusahaan,” kata Dedi.
PT PLN (Persero) siap memasok listrik untuk mendukung operasional pabrik pengolahan dan pemurnian atau (smelter) feronikel milik PT Aneka Tambang Tbk (Antam) di Halmahera Timur, Maluku Utara. Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengatakan, PLN siap memasok kebutuhan listrik Antam sebesar 75 Megawatt (MW) selama 30 tahun ke depan.
PT PLN (Persero) berkomitmen akan menyuplai listrik sebesar 75 megawatt (MW) ke pabrik pengolahan dan pemurnian feronikel atau smelter milik PT Aneka Tambang (Antam) di Halmahera Timur, Maluku Utara.
PT PLN (Persero) akan menjadi pemasok listrik untuk mendukung operasional pabrik pengolahan dan pemurnian atau (smelter) feronikel milik PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) yang berada di Halmahera Timur, Maluku Utara.