JAKARTA, investor.id —Investasi smelter nikel oleh PT PT Gunbuster Nickel Industri (PT.GNI) diperkirakan akan menyerap 20.000 tenaga kerja (naker) ke depan. Saat ini, tenaga kerja yang terserap sebanyak 2000 orang.
“Proyeksi ke depan PT GNI akan menyerap 20.000 tenaga kerja,” ujar Komite Investasi BKPM Rizal Calvary Marimbo dalam keterangannya di Jakarta, Selasa (15/9/2020). Rizal melakukan kunjungan ke lokasi pembangunan smelter PT GNI di Desa Bunta, Kabupaten Morowali Utara, Sulawesi Tengah baru-baru ini.
Dalam kunjungan tersebut turut mendampingi Kepala Dinas Inspektorat Morowali Utara Frits Sam Kandori dan Kepala Dinas Penanaman Modal Terpadu Satu Pintu Morowali Utara Gunawan. Rizal mengatakan, saat ini telah terserap tenaga kerja sebanyak 2000 orang. Rizal mengatakan, angkatan kerja di Morowali Utara saat ini sebesar 7000 jiwa. “Dengan adanya 20.000 peluang kerja ini, maka angkatan kerja di Morut akan terserap dengan sendirinya. Bahkan akan tersisa 13.000 lagi kesempatan kerja. Ini yang akan diserap dari kabupaten-kabupaten tetangga seperti Poso, Luwuk, Sigi, bahkan dari Palu serta wilayah lain di Tanah Air.
Arahan Kepala BKPM, bahwa tenaga kerja lokal diprioritas, dengan ketentuan sesuai dengan keahlian dan kompetensi,” ucap Rizal. Ia mengatakan, sesuai arahan Kepala BKPM investasi yang masuk ke suatu daerah harus investasi yang berkualitas. “Maksudnya, investasi tersebut harus investasi yang menyerap banyak lapangan kerja. Jadi bukan sekadar nilai investasinya besar. Tetapi mampu menyelesaikan masalah-masalah lapangan kerja di berbagai daerah,” tandas dia.
Rizal menegaskan pemerintah berkomitmen melakukan perlindungan terhadap investasi yang turun ke semua wilayah di Tanah Air. “Kalau investasi itu sudah legal, berarti negara sudah mengakuinya dan melindungi. Jadi, jangan ada lagi gangguan-gangguan di lapangan oleh oknum-oknum darimana pun.
Sebab negara bertugas dan wajib melindungi investasi yang sudah legal dan sesuai aturan,” papar Rizal. Sebagaimana diketahui, PT GNI akan berinvestasi di Bunta, Morut hingga Rp 25 triliun ke depan. PT GNI akan membangun smelter dan memerlukan pasokan listrik sebesar 1000 MW ke depan.
Editor : Gora Kunjana (gora_kunjana@investor.co.id) Sumber : Investor Daily
Artikel ini telah tayang di Investor.id dengan judul "Investasi Smelter Morut Bakal Serap 20.000 Naker"
PT PLN (Persero) siap memasok listrik untuk mendukung operasional pabrik pengolahan dan pemurnian atau (smelter) feronikel milik PT Aneka Tambang Tbk (Antam) di Halmahera Timur, Maluku Utara. Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengatakan, PLN siap memasok kebutuhan listrik Antam sebesar 75 Megawatt (MW) selama 30 tahun ke depan.
PT PLN (Persero) berkomitmen akan menyuplai listrik sebesar 75 megawatt (MW) ke pabrik pengolahan dan pemurnian feronikel atau smelter milik PT Aneka Tambang (Antam) di Halmahera Timur, Maluku Utara.
PT PLN (Persero) akan menjadi pemasok listrik untuk mendukung operasional pabrik pengolahan dan pemurnian atau (smelter) feronikel milik PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) yang berada di Halmahera Timur, Maluku Utara.