Investasi Smelter di Galang Bintan Sudah Dikucurkan Rp4,9 Triliun
Bisnis.com, TANJUNGPINANG - Investasi PT Bintan Alumina Indonesia di Galang Batang, Kabupaten Bintan, Kepulauan Riau hingga Januari tahun 2020 mencapai Rp4,9 triliun.
Kepala Dinas Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) Bintan, Hasfarizal, di Bintan, Senin (13/1/2020), mengatakan, perusahaan itu beroperasi di Kawasan Ekonomi Khusus sejak tahun 2017, dengan target investasi Rp36 triliun.
Berdasarkan catatan Dinas PTSP Bintan, nilai investasi yang ditanamkan perusahaan itu tertinggi di Bintan. "Ini investasi berskala besar," katanya.
Menurut dia, reklamasi dan pendalaman alur yang dilakukan di dalam BAI sudah memiliki izin.
"Sistem perizinan yang dibangun sudah melalui daring," tuturnya.
Hasfarizal menjelaskan investasi yang dikembangkan PT BAI tidak hanya untuk pembangunan "smelter", melainkan juga Pembangkit Listrik Tenaga Uap, dan pelabuhan.
"Jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan di perusahaan itu cukup besar. Saat ini sekitar seribu orang," ujarnya.
Ia mengatakan jenis investasi di Bintan paling banyak kedua untuk sektor pariwisata. Jumlah investasi untuk sektor pariwisata mencapai 16 usaha, 10 industri, 4 perikanan, 11 konstruksi, 35 perdagangan, 8 jasa, satu pertanian, dan enam pertambangan.
PT PLN (Persero) siap memasok listrik untuk mendukung operasional pabrik pengolahan dan pemurnian atau (smelter) feronikel milik PT Aneka Tambang Tbk (Antam) di Halmahera Timur, Maluku Utara. Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengatakan, PLN siap memasok kebutuhan listrik Antam sebesar 75 Megawatt (MW) selama 30 tahun ke depan.
PT PLN (Persero) berkomitmen akan menyuplai listrik sebesar 75 megawatt (MW) ke pabrik pengolahan dan pemurnian feronikel atau smelter milik PT Aneka Tambang (Antam) di Halmahera Timur, Maluku Utara.
PT PLN (Persero) akan menjadi pemasok listrik untuk mendukung operasional pabrik pengolahan dan pemurnian atau (smelter) feronikel milik PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) yang berada di Halmahera Timur, Maluku Utara.