Investor Masih Geregetan Sama Proyek di Indonesia, Nggak Peduli Terjangan Corona, Luhut Makin Semangat
POJOKSATU.id, JAKARTA – Kekhawatiran akan terpuruknya ekonomi di saat wabah corona ini dirasakan oleh semua negara yang terdampak. Dunia usaha sedang terancam berhenti sampai wabah ini selesai.
Namun begitu, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan meyakinkan bahwa belum ada satu pun investor yang membatalkan komitmen investasinya di Indonesia pada masa pandemi virus corona.
Hal ini akan sedikit melegakan karena masih ada harapan.
“Belum ada satu project pun yang mundur. Bahkan ada yang menanyakan kelanjutan investasi,” ujar Luhut dalam konferensi pers yang disiarkan secara virtual pada Selasa (14/4).
Luhut mencontohkan, investor dari Australia yang masih memastikan kelanjutan proyek hydro powernya di Kalimantan Timur.
Hanya saja memang realisasi investasi itu pada semester satu ini sedikit tertunda.
Wabah virus corona diperkirakan masih berlangsung hingga akhir Juni dan aturan pembatasan pergerakan orang masih berlangsung.
“Jika kita lihat kalau keadaan membaik, kita segera mulai (realiasi proyek),” ujarnya.
Luhut juga menyinggung tertundanya beberapa proyek seperti proyek bijih nikel di Morowali karena masih berlangsungnya pembatasan pergerakan. Luhut optimis, kinerja investasi akan membaik setelah pandemi virus corona mereda.
PT PLN (Persero) siap memasok listrik untuk mendukung operasional pabrik pengolahan dan pemurnian atau (smelter) feronikel milik PT Aneka Tambang Tbk (Antam) di Halmahera Timur, Maluku Utara. Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengatakan, PLN siap memasok kebutuhan listrik Antam sebesar 75 Megawatt (MW) selama 30 tahun ke depan.
PT PLN (Persero) berkomitmen akan menyuplai listrik sebesar 75 megawatt (MW) ke pabrik pengolahan dan pemurnian feronikel atau smelter milik PT Aneka Tambang (Antam) di Halmahera Timur, Maluku Utara.
PT PLN (Persero) akan menjadi pemasok listrik untuk mendukung operasional pabrik pengolahan dan pemurnian atau (smelter) feronikel milik PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) yang berada di Halmahera Timur, Maluku Utara.