Investor dari China Akan Bangun Pabrik Baja dan Nikel di Tarakan
' />
TARAKAN - Kabar gembira satu lagi investor besar akan masuk di Kota Tarakan Provinsi Kaltara untuk menanamkan investasinya di Bumi Paguntaka.
Investor yang akan masuk adalah sebuah perusahaan pabrik baja asal China, yakni Sinosteel Equipment & Engineering Co, Ltd (Sinosteel MECC).
Perusahan ini akan mendirikan pabrik baja dan nikel di wilayah Kecamatan Tarakan Timur dengan luas lahan 750 hektar.
Wali Kota Tarakan dr Khairul M Kes mengungkapkan, pihaknya tentu sangat menyambut baik kedatangan investor yang mau berinvestasi di Kota Tarakan. Investasi ini masih dalam tahap penjajakan.
"Iya benar ada investor perusahaan baja yang rencananya mau masuk di Kota Tarakan. Tarakan dipilih, karena letaknya lebih strategis. Dengan investor pilih di Kota Tarakan tentunya kami sangat mendukung," ujarnya, Kamis (21/11/2019).
Menurut Khairul, pihaknya sangat mendukung dan sekaligus bangga, dengan kehadiran investor perusahaan baja di Tarakan. Pasalnya sebelum memilih Tarakan, investor perusahan baja itu, terlebih dahulu melakukan survey di sejumlah kota di Indonesia.
“Sinosteel Coorporation ibi merupakanperusahaan baja terbesar di dunia. Mereka memang sedang mencari tempat investasi di Indonesia. Mereka sudah keliling-keliling mulai dari Semarang, beberapa wilayah Kalimantan, sampai akhirnya memilih Tarakajn, tempat yang dianggap cocok," ucapnya.
Orang nomor satu di Tarakan ini berharap, mudah- mudahan ini dapat segera terwujud. Dapat dipastikan investasinya mencapai triliunan dan membuka lapangan pekerjaan.
Sementara itu, berdasarkan Informasi yang diperoleh besaran investasi yang disiapkan Sinosteel mencapai USD 2,7 miliar atau hampir mencapai Rp 40 triliun.
“Semua investor yang berkoitmen untuk berinvestasi di Kota Tarakan kami berikan karpet merah. Artinya kami layani mereka dengan baik, salah satunya mempermudah perizinan. Sebab ini untuk memajukan pertumbuhan ekonomi yang cepat di kota Tarakan,” ucapnya.(advetorial/jnh)
PT PLN (Persero) siap memasok listrik untuk mendukung operasional pabrik pengolahan dan pemurnian atau (smelter) feronikel milik PT Aneka Tambang Tbk (Antam) di Halmahera Timur, Maluku Utara. Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengatakan, PLN siap memasok kebutuhan listrik Antam sebesar 75 Megawatt (MW) selama 30 tahun ke depan.
PT PLN (Persero) berkomitmen akan menyuplai listrik sebesar 75 megawatt (MW) ke pabrik pengolahan dan pemurnian feronikel atau smelter milik PT Aneka Tambang (Antam) di Halmahera Timur, Maluku Utara.
PT PLN (Persero) akan menjadi pemasok listrik untuk mendukung operasional pabrik pengolahan dan pemurnian atau (smelter) feronikel milik PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) yang berada di Halmahera Timur, Maluku Utara.