DAIK (KP): Dalam rangka mendukung pertumbuhan ekonomi di wilayah Kepri, salah satunya Kabupaten Lingga, Kapolda Kepri Brigjen Pol Sam Budigusdian membawa serta calon investor asal Tiongkok, dalam agenda kunjungan kerjanya ke Kabupaten Lingga, Selasa (10/5/2016). Investor yang dibawanya tersebut berniat menanamkan investasi senilai Rp15,7 triliun.
“Karena saya baru di Kepri, jadi ada agenda kunjungan kerja ke Lingga sekaligus menyampaikan pesan Kapolri kepada jajarannya, terutama menyangkut masalah bahaya narkotika. Selain itu juga untuk mendukung kebijakan pemerintah daerah di bidang ekonomi,” katanya di Gedung Daerah Daik, Lingga.
Dari yang ia ketahui, Kabupaten Lingga memiliki patensi yang cukup besar. Namun, sejauh ini potensi tersebut belum membuat masyarakat Lingga sejahtera. hal itu menurutnya, karena beberapa hal yang harus dilakukan akselerasi. “Tadi saya membawa bberapa investor untuk mereka melihat ke sini. Mereka ingin membuka smelter. Itu dari Tiongkok. Ini bukan untuk tambangnya, tapi untuk mengolah,” tuturnya.
Kalau investasi tersebut jadi maka akan melibatkan pemerintah daerah dan masyarakat dalam pembangunan usaha tersebut. Sedangkan untuk pelaksanaannya nanti, diperkirakan usaha tersebut akan menyerap sedikitnya 20.000 tenaga kerja.
Selain itu,lanjutnya, pihak investor yang telah memiliki rancangan pembangunan investasi itu, juga akan membangun semacam pemukiman baru atau desa baru yang cukup besar, dilengkapi dengan fasilitas air dan listrik yang nanti bisa terbagi sampai ke wilayah pemukiman lain di sekitarnya.
“Kalau ini jadi, efek dominonya nanti akan sangat berpengaruh di sektor lain seperti perikanan dan sebagainya, yang juga berpotensi cukup besar untuk dikembangkan di Lingga,” ungkapnya.
Sementara itu, mengenai status izinnya nanti, tetap melalui prosedurnya. “Itu nanti bupati yang tahu. Kami dari Polda tetap akan mengawasi. Saat ini mereka sudah mendapat restu, berupa izin dari BKPM. Tinggal rekomendasi dari Bupati, baik disisi Amdal dan sebagainya. Ini juga harus dilakukan study kelayakannya,” terangnya.
Terlepas dari hal tersebut, Sam mengatakan, pihaknya akan sepenuhnya mendukung usaha pemerintah daerah dalam meningkakan perekonomian, selama itu untuk kesejahteraan dan kepentingan masyarakat.
“Intinya kita dukung, sepanjang itu untuk kepentingan dan kesejahteraan masyarakat,” tutupnya.
PT PLN (Persero) siap memasok listrik untuk mendukung operasional pabrik pengolahan dan pemurnian atau (smelter) feronikel milik PT Aneka Tambang Tbk (Antam) di Halmahera Timur, Maluku Utara. Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengatakan, PLN siap memasok kebutuhan listrik Antam sebesar 75 Megawatt (MW) selama 30 tahun ke depan.
PT PLN (Persero) berkomitmen akan menyuplai listrik sebesar 75 megawatt (MW) ke pabrik pengolahan dan pemurnian feronikel atau smelter milik PT Aneka Tambang (Antam) di Halmahera Timur, Maluku Utara.
PT PLN (Persero) akan menjadi pemasok listrik untuk mendukung operasional pabrik pengolahan dan pemurnian atau (smelter) feronikel milik PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) yang berada di Halmahera Timur, Maluku Utara.