Izin Diperpanjang, Freeport Tagih Rekomendasi Ekspor
Jakarta, Nawacita — PT Freeport Indonesia meminta rekomendasi ekspor konsentrat tembaga baru kepada pemerintah, menyusul perpanjangan Izin Usaha Pertambangan Khusus (IUPK). IUPK yang diberikan pemerintah kepada perusahaan tambang yang berbasis di Amerika Serikat tersebut berlaku menjadi 30 Juni 2018 dari sebelumnya 10 Januari 2018.
“IUPK perpanjangan sudah diterbitkan sampai 30 Juni 2018. Freeport akan mengajukan rekomendasi ekspor,” ujar juru bicara Freeport Indonesia Riza Pratama melalui pesan singkat kepada CNNIndonesia.com, Rabu (3/12).
Sayangnya, Riza belum bisa memberikan keterangan terkait berapa jatah ekspor konsentrat tembaga yang bakal diajukan anak usaha Freeport-Mc Morran Inc ini.
Tahun ini, Freeport telah memperoleh rekomendasi persetujuan ekspor konsentrat tembaga dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) tertanggal 17 Februari 2017 sebesar 1.113.105 WMT. Rekomendasi itu berlaku selama setahun.
Berdasarkan data Kementerian ESDM, per Oktober 2017, realisasi ekspor konsentrat tembaga Freeport baru mencapai 684.333 WMT.
Sebagai catatan, pemerintah akhirnya memperpanjang IUPK Freeport pada 28 Desember 2017 lalu.
Perpanjangan diberikan mengingat sampai sekarang belum ada keputusan final soal empat poin perundingan yang masih dibahas, agar perusahaan asal Amerika Serikat (AS) itu mau berganti izin dari Kontrak Karya (KK) menjadi IUPK.
Empat poin tersebut terdiri dari kelanjutan operasional hingga tahun 2041 mendatang, pembangunan fasilitas pemurnian dan pengolahan mineral (smelter), stabilisasi investasi, dan skema divestasi.
PT PLN (Persero) siap memasok listrik untuk mendukung operasional pabrik pengolahan dan pemurnian atau (smelter) feronikel milik PT Aneka Tambang Tbk (Antam) di Halmahera Timur, Maluku Utara. Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengatakan, PLN siap memasok kebutuhan listrik Antam sebesar 75 Megawatt (MW) selama 30 tahun ke depan.
PT PLN (Persero) berkomitmen akan menyuplai listrik sebesar 75 megawatt (MW) ke pabrik pengolahan dan pemurnian feronikel atau smelter milik PT Aneka Tambang (Antam) di Halmahera Timur, Maluku Utara.
PT PLN (Persero) akan menjadi pemasok listrik untuk mendukung operasional pabrik pengolahan dan pemurnian atau (smelter) feronikel milik PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) yang berada di Halmahera Timur, Maluku Utara.