Jelang Larangan Permanen, BPS: Ekspor Nikel Sentuh Rp 1,3 T
Jakarta, CNBC Indonesia- Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat adanya kenaikan ekspor nikel jelang berlakunya larangan permanen komoditas.
Larangan ekspor nikel ini sempat menjadi polemik, dengan jadwal yang berubah-ubah dan terus dipercepat. Dari 2022 ke 1 Januari 2020, lalu sempat disetop mendadak untuk evaluasi di bulan lalu.
Kepala BPS Suharyanto membenarkan sejak ada aturan percepatan larangan, terjadi kenaikan ekspor signifikan.
"Pada September 2019 nilainya adalah US$ 88,2 juta, dibandingkan Oktober naik ekspor nikel jadi US$ 97,4 juta (setara Rp 1,3 triliun)," ujar Suharyanto, saat paparan di kantornya, Jumat (15/11/2019).
Sebelumnya, Direktur Jenderal Bea dan Cukai, Heru Pambudi, mengatakan kenaikan volume ekspor nikel ini telah terjadi sejak September. Namun, pada Oktober lonjakannya sangat tajam bahkan 2 kali dari ekspor 2018.
"Memang ada peningkatan volume ekspornya hingga 300%. Melonjak sejak Seprember awal yang ada moratorium per 1 Januari 2020. Maka catatan kita ada pelonjak ekspor sampai Oktober," ujar Heru di Labuan Bajo, Kamis (14/11/2019).
Heru menjelaskan, hingga 31 Oktober 2019 penerimaan dari ekspor nikel tercatat Rp 1,1 triliun. Nilai ini lebih tinggi dari ekspor sepanjang 2018 yang hanya sebesar Rp 659 miliar.
PT PLN (Persero) siap memasok listrik untuk mendukung operasional pabrik pengolahan dan pemurnian atau (smelter) feronikel milik PT Aneka Tambang Tbk (Antam) di Halmahera Timur, Maluku Utara. Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengatakan, PLN siap memasok kebutuhan listrik Antam sebesar 75 Megawatt (MW) selama 30 tahun ke depan.
PT PLN (Persero) berkomitmen akan menyuplai listrik sebesar 75 megawatt (MW) ke pabrik pengolahan dan pemurnian feronikel atau smelter milik PT Aneka Tambang (Antam) di Halmahera Timur, Maluku Utara.
PT PLN (Persero) akan menjadi pemasok listrik untuk mendukung operasional pabrik pengolahan dan pemurnian atau (smelter) feronikel milik PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) yang berada di Halmahera Timur, Maluku Utara.