Joe Biden Menang: Kabar Baik untuk Nikel, Buruk bagi batubara
JAKARTA - Ekonom Bank Permata, Josua Pardede, mengatakan jika Joe Biden berhasil terpilih sebagai Presiden Amerika Serikat, maka komoditas seperti nikeldan tembaga menjadi salah satu sektor yang akan mendapat sentimen positif. Angin baik itu seiring dengan arah kebijakan Biden untuk menggelontorkan dana sebesar USD2 triliun untuk energi bersih.
"Biden mengedepankan kebijakan energi bersih sehingga berdampak positif pada nikel, perak, dan tembaga," katanya dalam Market Review IDX Channel, Selasa (3/11/2020)
Menurutnya kebijakan Biden tersebut, dapat meningkat investasi dalam komoditas tersebut di Indonesia. Apalagi Indonesia unggul dalam nikel.
Namun di sisi lain, tentunya akan mempengaruhi perdagangan komoditi lain seperti batubara. Sebab, komoditi batubara bertolak belakang dengan konsep clean energy Biden.
"Kebijakan itu akan mempengaruhi ekspor batubara yang pertumbuhannya positif bagi Indonesia, namun di satu sisi menguntungkan pertambangan nikel, perak dan tembaga," tandasnya.
PT PLN (Persero) siap memasok listrik untuk mendukung operasional pabrik pengolahan dan pemurnian atau (smelter) feronikel milik PT Aneka Tambang Tbk (Antam) di Halmahera Timur, Maluku Utara. Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengatakan, PLN siap memasok kebutuhan listrik Antam sebesar 75 Megawatt (MW) selama 30 tahun ke depan.
PT PLN (Persero) berkomitmen akan menyuplai listrik sebesar 75 megawatt (MW) ke pabrik pengolahan dan pemurnian feronikel atau smelter milik PT Aneka Tambang (Antam) di Halmahera Timur, Maluku Utara.
PT PLN (Persero) akan menjadi pemasok listrik untuk mendukung operasional pabrik pengolahan dan pemurnian atau (smelter) feronikel milik PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) yang berada di Halmahera Timur, Maluku Utara.