Jokowi Selalu Tanyakan Perkembangan Proyek Listrik 35.000 MW
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said menceritakan, progres proyek 35 ribu megawatt (mw) selalu dipertanyakan oleh Presiden Jokowi pada saat rapat terbatas atau sidang kabinet paripurna. Meski terus dipertanyakan, tetapi Sudirman menjamin proyek tersebut akan berjalan sesuai rencana.
Oleh sebab itu, Sudirman memberikan wejangan kepada seluruh anggota Asosiasi Kontraktor Listrik dan Mekanikal Indonesia (ALKI) yang baru dilantik mengenai program ketenagalistrikan 35 ribu mw.
Menurut Sudirman, sesuai arahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) program 35 ribu mw bukan merupakan target melainkan suatu kebutuhan masyarakat Indonesia yang harus dipenuhi. "Dalam berbagai kesempatan presiden selalu mengatakan ini bukan target tapi kebutuhan yang harus ada apapun caranya," ungkapnya, seperti dilaporkan Okezone.com, Kamis (26/5).
Sudirman mengingatkan, proyek 35 ribu mw memiliki tantangan dan hal-hal yang harus diselesaikan bersama. Pemerintah mencari solusi, sedangkan stakeholder yang mengakselerasi.
PT PLN (Persero) siap memasok listrik untuk mendukung operasional pabrik pengolahan dan pemurnian atau (smelter) feronikel milik PT Aneka Tambang Tbk (Antam) di Halmahera Timur, Maluku Utara. Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengatakan, PLN siap memasok kebutuhan listrik Antam sebesar 75 Megawatt (MW) selama 30 tahun ke depan.
PT PLN (Persero) berkomitmen akan menyuplai listrik sebesar 75 megawatt (MW) ke pabrik pengolahan dan pemurnian feronikel atau smelter milik PT Aneka Tambang (Antam) di Halmahera Timur, Maluku Utara.
PT PLN (Persero) akan menjadi pemasok listrik untuk mendukung operasional pabrik pengolahan dan pemurnian atau (smelter) feronikel milik PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) yang berada di Halmahera Timur, Maluku Utara.