Emiten pertambangan batu bara, PT Resource Alam Indonesia Tbk (KKGI) menargetkan penjualan batubara hingga akhir tahun 2020 mencapai 700 ribu Metrik Ton (MT) dan produksi batu bara mencapai 2,89 juta MT. “Langkah ini diambil lantaran perseroan memproyeksikan penggunaan batubara akan meningkat pada akhir tahun, seiring membaiknya harga,”kata Direktur Resource Alam Indonesia, Agoes Soegiarto di Jakarta,kemarin.
Perseroan berharap dengan meningkatnya penjualan ini dapat mengurangi rugi bersih yang diperoleh pada kuartal-III. “Dengan target tersebut kami perkirakan masih alami rugi, meski demikian kami harap dapat berkurang hingga US$ 5 juta dari sebelumnya US$ 8,14 juta,” ujar Agoes.
Sementara Direktur KKGI, Wimpi Salim menambahkan, untuk mencapai target penjualan tersebut perseroan telah menyiapkan beberapa strategi salah satunya dengan menggenjot penjualan batubara pada pasar domestik seperti pada pembangkit listrik dan juga smelter. Perseroan menilai dengan disahkannya Undang-Undang Omnibus Law meningkatkan kesempatan penjualan batubara yang diproduksi oleh anak usaha yakni PT Insani Baraperkasa dengan harga yang lebih kompetitif.
Selain peningkatan penggunaan batubara oleh Perusahaan Listrik Negara (PLN), strategi perseroan didukung dengan program penambahan smelter yang menggunakan batubara dengan kalori yang cocok dengan hasil produksi anak usaha. Selain itu, dia melanjutkan, untuk mendukung proyeksi tersebut perseroan melakukan kontrol yang ketat terhadap Striping Ratio dan menjaga ketersediaan alat berat dan fasilitas penunjang operasional serta penambahan produksi dari beberapa blok.
PT PLN (Persero) siap memasok listrik untuk mendukung operasional pabrik pengolahan dan pemurnian atau (smelter) feronikel milik PT Aneka Tambang Tbk (Antam) di Halmahera Timur, Maluku Utara. Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengatakan, PLN siap memasok kebutuhan listrik Antam sebesar 75 Megawatt (MW) selama 30 tahun ke depan.
PT PLN (Persero) berkomitmen akan menyuplai listrik sebesar 75 megawatt (MW) ke pabrik pengolahan dan pemurnian feronikel atau smelter milik PT Aneka Tambang (Antam) di Halmahera Timur, Maluku Utara.
PT PLN (Persero) akan menjadi pemasok listrik untuk mendukung operasional pabrik pengolahan dan pemurnian atau (smelter) feronikel milik PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) yang berada di Halmahera Timur, Maluku Utara.