Kadin Berikan 4 Rekomendasi Pengembangan Industri Logam Dasar dan Mineral Logam
INDUSTRY.co.id - Jakarta - Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia memberikan beberapa rekomendasi kebijakan strategis untuk pengembangan industri logam dasar dan mineral logam kepada pemerintah.
Rokomendasi tersebut antara lain pertama, adanya kepastian dan keberpihakan Pemerintah dalam menjamin ketersediaan bahan baku dan pasokan energi.
"Pemerintah dapat memberikan insentif bagi perusahaan yang serius dan konsisten melaksanakan hilirisasi dan pembangunan industri logam dasar melalui harga energi yang berdaya saing dan dukungan infrastruktur," ujar Ketua Komite Tetap Industri Logam, Mesin dan Alat Transportasi (Darat, Laut, dan Udara), I Made Dana Tangkas dalam acara "FGD Membangun Industri Nasional Berkelanjutan sektor Industri Logam Dasar dan Mineral Tambang" yang diselenggarakan Kadin Indonesia di Jakarta, Rabu (7/2/2018).
Kedua, konsisten dan konsekuen terhadap kebijakan dan fokus pada pendalaman struktur industri logam dasar. Pemerintah melalui Badan Usaha Milik Negara diharapkan dapat mendorong pengembangan industri logam dasar di dalam negeri.
"Jika dilakukan secara konsisten, proses industrialisasi kita akan jauh lebih matang sehingga memberikan efek pengganda atau multiplier effect yang lebih besar terhadap pertumbuhan ekonomi," kata Made.
Selanjutnya, Ketiga, adanya keberpihakan dari pemerintah dalam mendukung pengembangan TKDN dan pemanfaatan atau memakai dalam negeri. "Penggunaan produk logam lokal harus dijalankan, terutama terhadap proyek-proyek yang dibiayai oleh APBN seperti proyek infrastruktur, otomotif, perkapalan, konstruksi dan komponen," ucapnya.
Keempat, adanya keberpihakan dari Pemerintah dalam mendukung upaya meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) berdasarkan kebutuhan Industri industri logam dasar.
"Diharapkan dengan adanya rekomendasi ini konsistensi keberpihakan kebijakan untuk membangun hilirisasi mineral tambang dan pengembangan industri logam dasar dapat terwujud," tutupnya.
PT PLN (Persero) siap memasok listrik untuk mendukung operasional pabrik pengolahan dan pemurnian atau (smelter) feronikel milik PT Aneka Tambang Tbk (Antam) di Halmahera Timur, Maluku Utara. Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengatakan, PLN siap memasok kebutuhan listrik Antam sebesar 75 Megawatt (MW) selama 30 tahun ke depan.
PT PLN (Persero) berkomitmen akan menyuplai listrik sebesar 75 megawatt (MW) ke pabrik pengolahan dan pemurnian feronikel atau smelter milik PT Aneka Tambang (Antam) di Halmahera Timur, Maluku Utara.
PT PLN (Persero) akan menjadi pemasok listrik untuk mendukung operasional pabrik pengolahan dan pemurnian atau (smelter) feronikel milik PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) yang berada di Halmahera Timur, Maluku Utara.