Kapolda Bantah Audit Mabes Bikin ‘Timah Macet’, “Warga Masih Nambang…”
KAPOLDA Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel), Brigjen Istiono, menepis isu yang beredar bahwa perekonomian dan pertimahan Babel ‘macet’ yang berakibat ekonomi masyarakat dalam kondisi sulit sebagai imbas dari pengecekan smelter yang dilakukan Mabes Polri.
“TIDAK benar isu itu. Masyarakat terus menambang. Saya sudah monitor, timah-timah dari masyarakat juga ditampung oleh PT Timah,” kata Istiono.
Kehadiran Mabes Polri dan Polda saat ini menurutnya hanya dalam rangka mengecek dan mengaudit smelter. Tidak ada mengganggu masyarakat kecil yang sedang menambang di lokasi-lokasi legal.
“Kita maunya masyarakat terutama yang kecil-kecil itu menambang dan jadi sejahtera, kebutuhan hidup mereka tercukupi. Kalau sampai masyarakat kecil yang dirugikan, mereka tak bisa menambang nanti berdampak pada Kamtibmas, kan polisi lagi yang repot,” ucap mantan wakapolda Bangka Belitung mengingatkan.
Baginya, masyarakat di tambang-tambang bekerja saja seperti biasa. Hanya saja jenderal bintang satu itu mengingatkan supaya berada di titik ataupun lokasi legal. Dengan begitu masyarakat dapat bekerja dengan aman dan nyaman.
“Terkait dengan penegakan hukum pada dasarnya dalam rangka mengedepankan preventif atau pencegahan. Sementara hal yang terpenting dalam dunia pertambangan di seluruh Bangka Belitung adalah kesejahteraan dari masyarakat. Kita juga arahkan masyarakat untuk tidak melakukan pelanggaran hukum,” ujarnya.
“Kita arahkan masyarakat untuk menambang di lokasi yang telah memiliki izin legal. Jangan menambang pada titik-titik tertentu yang ilegal. Kalau melanggar ya kita tindak. Bahkan masyarakat yang menambang di daerah yang legal, bahkan ada koperasinya kita dorong kesana dengan begitu masyarakat bisa sejahtera,” tutur mantan Dirbinpotmas Korbinmas Baharkam Polri itu.(eza)
PT PLN (Persero) siap memasok listrik untuk mendukung operasional pabrik pengolahan dan pemurnian atau (smelter) feronikel milik PT Aneka Tambang Tbk (Antam) di Halmahera Timur, Maluku Utara. Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengatakan, PLN siap memasok kebutuhan listrik Antam sebesar 75 Megawatt (MW) selama 30 tahun ke depan.
PT PLN (Persero) berkomitmen akan menyuplai listrik sebesar 75 megawatt (MW) ke pabrik pengolahan dan pemurnian feronikel atau smelter milik PT Aneka Tambang (Antam) di Halmahera Timur, Maluku Utara.
PT PLN (Persero) akan menjadi pemasok listrik untuk mendukung operasional pabrik pengolahan dan pemurnian atau (smelter) feronikel milik PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) yang berada di Halmahera Timur, Maluku Utara.