Kapuas Prima Coal (ZINC) kejar penyelesaian pembangunan smelter timbal dan seng
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pada semester II-2018, PT Kapuas Prima Coal Tbk (ZINC) tengah fokus dalam meningkatkan kapasitas produksi dan merampungkan pembangunan smelter. Saat ini, ZINC tengah melakukan pembangunan industri pemurnian atau smelter dari hasil produksi.
“Pembangunan smelter ada dua, pertama smelter timbal dan satu lagi smelter seng,” kata Direktur ZINC Hendra Susanto William, Selasa (28/8).
Untuk smelter timbal, ditargetkan mulai beroperasi pada Desember 2018. Smelter timbal ini memiliki kapasitas 40.000 ton konsentrat timbal yang menghasilkan 20.000 ton timbal bullion per tahun. “Harapannya setelah peningkatan kapasitas produksi berjalan, nanti suplainya ini cukup untuk masuk ke pemurnian,” ungkap Hendra.
Hendra mengungkapkan pada Juli 2018, ZINC menandatangani kesepakatan dengan Merlion Resources Holding Limited, salah satu perusahaan dari Hongkong untuk melakukan akuisisi perusahaan industri pemurnian konsentrat zinc atau seng dan industri pengolahan zinc oxyde. “Nilai investasinya sekitar US$ 30 juta sampai US$ 50 juta,” imbuhnya.
Mengenai kerjasama dengan perusahaan dari Hongkong ini, ia mengharapkan nantinya mampu memberikan tambahan kontribusi laba terhadap perseroan sekitar Rp 173 miliar per tahunnya. Sedangkan untuk pembangunan smelter seng, akan rampung pada 2020. Kapasitas produksi smelter seng ini diharapkan mampu menghasilkan 30.000 ton seng bullion.
PT PLN (Persero) siap memasok listrik untuk mendukung operasional pabrik pengolahan dan pemurnian atau (smelter) feronikel milik PT Aneka Tambang Tbk (Antam) di Halmahera Timur, Maluku Utara. Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengatakan, PLN siap memasok kebutuhan listrik Antam sebesar 75 Megawatt (MW) selama 30 tahun ke depan.
PT PLN (Persero) berkomitmen akan menyuplai listrik sebesar 75 megawatt (MW) ke pabrik pengolahan dan pemurnian feronikel atau smelter milik PT Aneka Tambang (Antam) di Halmahera Timur, Maluku Utara.
PT PLN (Persero) akan menjadi pemasok listrik untuk mendukung operasional pabrik pengolahan dan pemurnian atau (smelter) feronikel milik PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) yang berada di Halmahera Timur, Maluku Utara.