Kapuas Prima Coal (ZINC) sudah menyerap belanja modal Rp 98 miliar
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Kapuas Prima Coal Tbk (ZINC) mengalokasikan belanja modal atau capital expenditure (capex) sebesar US$ 10 juta untuk tahun ini. Direktur Keuangan Kapuas Prima Coal Hendra William mengatakan hingga September 2019 belanja modal tersebut sudah terserap Rp 98 miliar.
Ia bilang, sebagian besar belanja modal dialokasikan untuk pembangunan infrastruktur tambang yakni kebutuhan terowongan bawah tanah sekitar Rp 70 miliar. "Sisanya dialokasikan untuk peralatan dan perlengkapan tambang termasuk peralatan safety di terowongan bawah tanah," tuturnya, Rabu (25/9).
Pada semester II tahun ini, ZINC ini sedang memaksimalkan terowongan bawah tanah yang sudah ada untuk menunjang peningkatan kapasitas produksi ore di tahun ini.
Sebagai informasi, ZINC membidik produksi 450.000 ton ore pada 2019. Selain memaksimalkan produksi, ZINC melanjutkan ekplorasi di wilayah baru.
Untuk kegiatan eksplorasi ini, ZINC menyiapkan dana sebesar US$ 30 juta. "Sumber dana didapatkan dari profit usaha dan beberapa sumber peminjaman," tambahnya.
Hendra menambahkan jumlah cadangan sekarang ini sekitar 6,2 juta ton ore. Menjelang akhir tahun ini, ZINZ juga mengawal pembangunan smelter seng untuk mencapai tingkat kemajuan fisik pembangunan lebih dari 50%.
Hendra menilai, dengan membangun fasilitas pemurnian timbal (Pb) dan seng (Zn) di Indonesia, maka ini menjadi pionir untuk jenis komoditi tersebut sehingga akan membuka peluang besar bagi tambang-tambang kecil dengan komoditi sejenis di Indonesia untuk bisa bertahan dengan menjual ore mereka ke perusahaan.
"Tentunya dengan meningkatnya sumber cadangan dapat kami tingkatkan pula kapasitas pabrik pemurnian kami ini," imbuhnya.
PT PLN (Persero) siap memasok listrik untuk mendukung operasional pabrik pengolahan dan pemurnian atau (smelter) feronikel milik PT Aneka Tambang Tbk (Antam) di Halmahera Timur, Maluku Utara. Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengatakan, PLN siap memasok kebutuhan listrik Antam sebesar 75 Megawatt (MW) selama 30 tahun ke depan.
PT PLN (Persero) berkomitmen akan menyuplai listrik sebesar 75 megawatt (MW) ke pabrik pengolahan dan pemurnian feronikel atau smelter milik PT Aneka Tambang (Antam) di Halmahera Timur, Maluku Utara.
PT PLN (Persero) akan menjadi pemasok listrik untuk mendukung operasional pabrik pengolahan dan pemurnian atau (smelter) feronikel milik PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) yang berada di Halmahera Timur, Maluku Utara.