Kapuas Prima Optimistis Harga Logam Dasar Berangsur Naik
JAKARTA, Investor.id – PT Kapuas Prima Coal Tbk (ZINC) optimistis harga logam dasar dan komoditas merangkat naik setelah pelonggaran Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).
Pelonggaran tersebut diharapkan membuat permintaan komoditas tersebut kembali bergairah setelah tertunda akibat dampak pandemi Covid-19. Direktur Kapuas Prima Coal Hendra Susanto William mengatakan, pelonggaran PSBB dapat berdampak positif pada harga logam dasar, termasuk komoditas seng (Zn) dan timbal (Pb).
Pasalnya harga komoditas seng (Zn) dan timbal (Pb) serta logam dasar lainnya mengalami penurunan dikarenakan terhambatnya akses distribusi akibat PSBB dan lockdown di beberapa negara. “Pemberlakuan PSBB di Indonesia membuat lalu lintas orang dan barang semapt terhambat.
Seperti kedatangan tenaga ahli asing yang bertanggung jawab dalam proyek smelter milik perseroan dan distribusi hasil tambang kami,” jelas Hendra dalam keterangan resmi perseroan baru-baru ini. Hendra menambahkan, dengan adanya pelonggaran PSBB diharapkan mengembalikan permintaan dan kebutuhan logam dasar, sehingga harga logam dasar, termasuk komoditas seng (Zn) dan timbal (Pb) ikut terangkat. Sebelumnya Hendra mengungkapkan, sambil menunggu kondisi stabil, perseroan tetap fokus pada bisnis inti dengan terus melanjutkan proyek yang sedang berjalan. Adapun proyek ZINC yang sedang berjalan saat ini di antaranya proyek smelter pemurnian timbal dan pemurnian seng. “Jika smelter timbal kami sudah melewati tahap commisioning, kemudian tahap berikutnya adalah uji coba produksi secara komersial. Rencananya, smelter pemurnian timbal ZINC memiliki kapasitas sebesar 20 ribu ton bullion per tahun.
Ketika beroperasi nanti, smelter ini akan menjadi smelter pemurnian timbal pertama di Indonesia,” kata Hendra Selain itu, perseroan telah mengamankan kontrak penjualan sekitar 35 ribu ton logam hingga bulan Juni 2020. Secara rinci sebanyak 24 ribu ton merupakan penjualan konsentrat seng dan sekitar 10.500 ton timbal dan perak. Tahun ini, perseroan menargetkan penjualan produk konsentrat seng dan timbal berkisar US$ 50-80 juta.
Namun target tersebut masih dikaji kembali akibat ketidakpastian ekonomi Indonesia dan global sebagai dampak dari pandemi Covid-19. Adapun tahun 2019, Kapuas Prima Coal mencatatkan penjualan sebesar Rp 885,1 miliar, atau naik 17,3% dibandingkan periode sama tahun sebelumnya yakni Rp754,5 miliar. Laba tahun berjalan yang dapat dikontribusikan kepada entitas induk tercatat sebesar Rp 178,60 miliar naik 62,14% dari sebelumnya sebesar Rp 110,15 miliar pada periode sama tahun 2018.
Sumber : Investor Daily
Artikel ini telah tayang di Investor.id dengan judul "Kapuas Prima Optimistis Harga Logam Dasar Berangsur Naik" Penulis: Thereis Love Kalla Read more at: http://brt.st/6CFO
PT PLN (Persero) siap memasok listrik untuk mendukung operasional pabrik pengolahan dan pemurnian atau (smelter) feronikel milik PT Aneka Tambang Tbk (Antam) di Halmahera Timur, Maluku Utara. Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengatakan, PLN siap memasok kebutuhan listrik Antam sebesar 75 Megawatt (MW) selama 30 tahun ke depan.
PT PLN (Persero) berkomitmen akan menyuplai listrik sebesar 75 megawatt (MW) ke pabrik pengolahan dan pemurnian feronikel atau smelter milik PT Aneka Tambang (Antam) di Halmahera Timur, Maluku Utara.
PT PLN (Persero) akan menjadi pemasok listrik untuk mendukung operasional pabrik pengolahan dan pemurnian atau (smelter) feronikel milik PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) yang berada di Halmahera Timur, Maluku Utara.