JAKARTA – PT Kapuas Prima Coal Tbk menargetkan perolehan dana dari penawaran umum perdana saham (initial public offering/IPO) sekitar Rp66 miliar hingga Rp93,5 miliar.
“Perusahaan akan melepas sebanyak-banyaknya 550 juta saham biasa atas nama dengan harga penawaran Rp120-170 per saham,” kata Senior Vice President PT Erdhika Elit Sekuritas Toto Sosiawanto selaku penjamin pelaksana emisi saham di Jakarta kemarin. Dia menjelaskan, rencananya, porsi publik merupakan kombinasi antara Mandatory Convertible Bond (MCB) dan penawaran umum.
Jadi, total yang ditawarkan ke publik sebanyak-banyaknya 20,79% dari modal ditempatkan dan disetor penuh sesudah penawaran umum. Dia mengungkapkan, aksi korporasi itu telah men-dapatkan pernyataan praefektif dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 22 September 2017, sementara itu proses book building IPO dimulai pada 26-28 September 2017 dan diharapkan saham perusahaan tercatat di Bursa Efek Indonesia pada 16 Oktober.
Direktur Utama Kapuas Prima Coal Harjanto Widjaja mengatakan, aksi korporasi ini sebagai upaya manajemen untuk mengakselerasi pertumbuhan usaha yang berkesinambungan. “Dengan aksi korporasi itu diharapkan dapat membuka akses keuangan yang lebih luas. Perusahaan juga akan lebih mengikuti ketentuan good corporate governance (GCG),” ujarnya.
Dia memaparkan, rencananya dana yang dihimpun melalui IPO itu akan digunakan untuk belanja modal dan modal kerja. Belanja modal itu akan digunakan untuk kegiatan eksplorasi dan pembangunan infrastruktur.
Harjanto menjelaskan, produk tambang yang dihasilkan perusahaan, yakni timbal (Pb), seng (Zn), dan bijih besi (Fe). Perseroan juga memiliki 30% di PT Kapuas Prima Citra yang merupakan smelter timbal. Smelter itu memiliki kapasitas pabrik 40.000 ton konsentrat timbal, menghasilkan 20.000 ton timbal bullion per tahun.
PT PLN (Persero) siap memasok listrik untuk mendukung operasional pabrik pengolahan dan pemurnian atau (smelter) feronikel milik PT Aneka Tambang Tbk (Antam) di Halmahera Timur, Maluku Utara. Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengatakan, PLN siap memasok kebutuhan listrik Antam sebesar 75 Megawatt (MW) selama 30 tahun ke depan.
PT PLN (Persero) berkomitmen akan menyuplai listrik sebesar 75 megawatt (MW) ke pabrik pengolahan dan pemurnian feronikel atau smelter milik PT Aneka Tambang (Antam) di Halmahera Timur, Maluku Utara.
PT PLN (Persero) akan menjadi pemasok listrik untuk mendukung operasional pabrik pengolahan dan pemurnian atau (smelter) feronikel milik PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) yang berada di Halmahera Timur, Maluku Utara.