Kawasan Industri di Moramo Utara, Bentuk Pemerataan Ekonomi di Konsel
KENDARI, DETIKSULTRA.COM – Calon Bupati Konawe Selatan (Konsel), Surunuddin Dangga mengatakan pembangunan wilayah industri di Kecamatan Moramo Utara (Morut), merupakan bentuk pemerataan ekonomi di Konsel.
Menurutnya, sebagai pemimpin tentu dirinya harus mampu melihat lebih jauh kedepan, demi kepentingan pembangunan Konsel secara merata.
“Kita memiliki 25 kecamatan di Konsel, di tiap kecamatan itu memiliki potensi sumberdaya alam (SDA) berbeda-beda. Nah potensi ini yang harus di kembangkan sebagai kekuatan ekonomi, demi peningkatakan kesejahteraan masyarakat kita kedepan,” tutur dia, saat menggelar kampanye di Kecamatan Moramo dan Moramo Utara, Sabtu (17/10/2020) lalu.
Lebih lanjut, bupati non aktiv ini menyampaikan prospek kawasan industri yang di kelola PT Sungai Raya Nikel Aloy tersebut sangat besar, tentunya dengan total investasi tahap pertama mencapai Rp14 triliun.
Related Articles Photo of Ritual Tilem Umat Hindu Jati Bali Terapkan 3M Ritual Tilem Umat Hindu Jati Bali Terapkan 3M 20 Oktober 2020 Photo of Kukuhkan Tim Relawan di Laonti, NasDem: Surunuddin Membangun Secara Merata Kukuhkan Tim Relawan di Laonti, NasDem: Surunuddin Membangun Secara Merata 19 Oktober 2020 Keuntungan secara ekonomi, sangat strategis. Sebab kata dia, dengan keberadaan perusahaan smelter tersebut, tentu akan membangkitkan lapangan pekerjaan bagi masyarakat, dan menurunkan angka pengangguran.
Dengan adanya lapangan kerja, Surunuddin menuturkan penyebaran peruntungan ekonomi di Konsel, khusunya di Moramo dan Moramo Utara akan tumbuh, sehingga kesejataraan masyarakat akan terjamin di masa depan.
“Tentunya harapan saya, dengan keberadaan perusahaan smelter di daerah kita ini, dapar menarik tenaga kerja lokal,” katanya.
Selain pemerataan ekonomi, keberadaan perusahaan smelter di Moramo Utara juga sebagai bentuk perhatian Surunuddin Dangga kedepannya, bilamana Konawe Timur menjadi mekar sebagai daerah otonomi baru (DOB).
“Kita membangun jangan hanya berfikir jangka pendeknya saja, namun untuk kedepannya bagaimana, dan itu saya sudah lakukan berpuluh – puluh tahun sebelum saya jadi bupati,” jelasnya.
Namun tambah dia, saat yang ini menjadi kendala pembangunan konstruksi perusahaan smelter belum berjalan karena terkendala di Rancangan Tata Ruang Wilayah (RTRW).
Sehingga Surunuddin berharap, RTRW yang kini masih di kodok pemerintah kabupaten (Pemkab) dan DPRD Konsel, agar segera dituntaskan.
“Mudahan-mudahan segera tuntas, sehingga ke depannya Moramo dan Moramo Utara menjadi kawasan pertumbuhan ekonomi baru di Konsel,” tukasnya.
PT PLN (Persero) siap memasok listrik untuk mendukung operasional pabrik pengolahan dan pemurnian atau (smelter) feronikel milik PT Aneka Tambang Tbk (Antam) di Halmahera Timur, Maluku Utara. Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengatakan, PLN siap memasok kebutuhan listrik Antam sebesar 75 Megawatt (MW) selama 30 tahun ke depan.
PT PLN (Persero) berkomitmen akan menyuplai listrik sebesar 75 megawatt (MW) ke pabrik pengolahan dan pemurnian feronikel atau smelter milik PT Aneka Tambang (Antam) di Halmahera Timur, Maluku Utara.
PT PLN (Persero) akan menjadi pemasok listrik untuk mendukung operasional pabrik pengolahan dan pemurnian atau (smelter) feronikel milik PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) yang berada di Halmahera Timur, Maluku Utara.