KUPANG. Kementerian Energi Sumber Daya Mineral, dalam tahun ini berencana akan mengembangkan energi Biomasa di Kabupaten Sumba Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT).
"Tahun ini ada rencana pengembangan energi Biomasa itu dilakukan oleh PT Pasadina Engenering Indonesia, di Kecamatan Lamboya, Kabupaten Sumba Barat," kata Kepala Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi NTT Boni Marasina kepada Antara di Kupang, Jumat.
Dia mengemukakan hal itu, berkaitan dengan upaya pemerintah dalam mendukung pelaksanaan program Sumba Iconic Island (SII).
Menurut dia, untuk kepentingan pengembangan energi Biomasa itu membutuhkan lahan 1.000 hektare untuk pengembangan kayu kaliandra sebagai bahan bakunya.
"Nanti PT Pasadena menyediakan tenaga ahli dan usaha tani lestari (pengembangan bahan baku) bekerja sama dengan Pemda Sumba Barat. Target Desember 2016, sudah dapat memasok energi listrik ke PT PLN untuk melayani masyarakat Sumba Barat," katanya.
Pengembangan EBT ini kata dia, merupakan bagian dari program pemerintah untuk mendukung Sumba Iconic Island (SII).
SII merupakan suatu program yang diinisiasi untuk pengembangan Pulau Sumba sebagai Pulau Ikonik Energi Terbarukan.
Tujuannya adalah untuk meningkatkan akses energi melalui pengembangan dan pemanfaatan energi baru terbarukan, dengan target terwujudnya ketersediaan energi yang berasal dari energi baru terbarukan sebesar 100 persen.
Inisiatif tentang Pulau Ikonik Energi Terbarukan sudah dimulai sejak tahun 2010 oleh Kementerian ESDM, bersama-sama dengan Bappenas dan Hivos, sebuah lembaga non-Pemerintah internasional.
Pada bulan November 2012, ADB turut bergabung untuk mempercepat realisasi inisiatif ini.
Kemudian pada tahun 2013, Kedutaan Norwegia untuk Indonesia pun telah turut mengambil peran dalam mendukung pelaksanaan inisiatif Sumba Iconic Island (SII).
Dia menjelaskan, pelaksanaan Program Pulau Ikonik ini mempunyai pendekatan multi actor (Pemerintah, Swasta, Lembaga Perbankan, LSM, dan Masyarakat) dan multi funding (APBN, Swasta, Hibah Luar Negeri, dan Masyarakat), yang mendorong para pemangku kepentingan di sektor energi terbarukan berkontribusi dalam pengembangan energi terbarukan di Sumba.
PT PLN (Persero) siap memasok listrik untuk mendukung operasional pabrik pengolahan dan pemurnian atau (smelter) feronikel milik PT Aneka Tambang Tbk (Antam) di Halmahera Timur, Maluku Utara. Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengatakan, PLN siap memasok kebutuhan listrik Antam sebesar 75 Megawatt (MW) selama 30 tahun ke depan.
PT PLN (Persero) berkomitmen akan menyuplai listrik sebesar 75 megawatt (MW) ke pabrik pengolahan dan pemurnian feronikel atau smelter milik PT Aneka Tambang (Antam) di Halmahera Timur, Maluku Utara.
PT PLN (Persero) akan menjadi pemasok listrik untuk mendukung operasional pabrik pengolahan dan pemurnian atau (smelter) feronikel milik PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) yang berada di Halmahera Timur, Maluku Utara.