a a a a a
News Update Kendala Perusahaan Tambang dalam Melakukan Hilirisasi Mineral
News

Kendala Perusahaan Tambang dalam Melakukan Hilirisasi Mineral

Kendala Perusahaan Tambang dalam Melakukan Hilirisasi Mineral
duniatambang.co.id - Pemerintah sejak diterbitkannya UU Minerba tahun 2009 memberi sinyal bahwa Indonesia harus bangkit dalam persaingan ekspor dagang mineral melalui poin kewajiban untuk melakukan hilirisasi. Namun, setelah hampir 10 tahun berjalan, kebijakan tersebut dirasa belum maksimal dikarenakan beberapa perusahaan tambang belum berhasil membangun smelter tepat waktu. Alhasil, relaksasi pun diperpanjang hingga beberapa tahun. Yang paling baru, pemerintah melalui RUU minerba kembali memberikan relaksasi yaitu selama 3 tahun, yang berarti kewajiban untuk membangun smelter diperpanjang hingga 2022.

Pemerintah memang sejatinya wajib memberikan perhatian lebih terhadap kendala perusahaan-perusahaan tambang dalam membuat smelter, agar kebijakan ini dapat segera diimplementasikan dengan baik. Lalu, apa saja kendala perusahaan di indonesia dalam membangun smelter?

Pertama, biaya yang diperlukan untuk membangun smelter cukup mahal. Paling tidak dibutuhkan investasi sebesar 9-13 triliun untuk membangun smelter alumina. Biaya yang mahal ini membuat beberapa pengusaha tambang “ogah-ogahan” diawal-awal kebijakan hilirisasi diterapkan. Pemerintah pun berusaha mengatasi masalah biaya ini dengan menjadi tender antara beberapa perusahaan smelter dengan lembaga pemberi pinjaman. Program ini rencananya akan dilaksanakan mulai tahun 2020.

Kedua, smelter membutuhkan pasokan energi yang cukup besar. Kendala utama dari perusahaan tambang adalah letaknya yang jauh dari perkotaan sehingga pasokan listrik yang tersedia pun tidak mencukupi untuk memenuhi kebutuhan operasi smelter. Semisal untuk memproduksi alumunium per tonnya dibutuhkan listrik mencapai 14 ribu kilo watt hour (kwh). Sementara itu, untuk pengolahan tembaga atau copper dibutuhkan listrik dengan daya 10 ribu kwh per ton, dan nikel membutuhkan 4-5 kwh per ton. Kebutuhan listrik yang besar ini harus diiringi dengan harga listrik yang murah agar keberlangsungan operasi smelter tidak menghasilkan biaya yang terlalu mahal.

Ketiga, tidak adanya kepastian hukum dan bagi para pengusaha, contohnya PT Freeport Indonesia yang sempat menolak untuk membangun smelter pada 2018 dikarenakan perusahaan ini belum juga mendapatkan kepastian perpanjangan izin operasi.

Keempat, masalah perizinan smelter yang panjang, misalnya selain terdapat izin usaha pertambangan khusus pengolahan dan pemurnian, perusahaan pertambangan juga harus mengurus izin usaha industri dari Kementerian Perindustrian.

Masalah-masalah diatas menimbulkan pertanyaan terkait target pemerintah yang akan membuat 57 smelter pada 2022, mengingat hingga saat ini baru 17 smelter yang berhasil dibangun. Target ini dianggap tidak realistis dikarenakan masih banyaknya persoalan yang harus dibenahi.

Latest News

PLN Siap Pasok Smelter Antam Hingga 30 Tahun PLN Siap Pasok Smelter Antam Hingga 30 Tahun
PT PLN (Persero) siap memasok listrik untuk mendukung operasional pabrik pengolahan dan pemurnian atau (smelter) feronikel milik PT Aneka Tambang Tbk (Antam) di Halmahera Timur, Maluku Utara. Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengatakan, PLN siap memasok kebutuhan listrik Antam sebesar 75 Megawatt (MW) selama 30 tahun ke depan.
PLN Pasok Listrik ke Pabrik Smelter Antam Selama 30 Tahun ke DepanPLN Pasok Listrik ke Pabrik Smelter Antam Selama 30 Tahun ke Depan
PT PLN (Persero) berkomitmen akan menyuplai listrik sebesar 75 megawatt (MW) ke pabrik pengolahan dan pemurnian feronikel atau smelter milik PT Aneka Tambang (Antam) di Halmahera Timur, Maluku Utara.
Smelter Feronikel Baru Antam ANTM di Halmahera Timur Bakal Dipasok Listrik dari PLNSmelter Feronikel Baru Antam (ANTM) di Halmahera Timur Bakal Dipasok Listrik dari PLN
PT PLN (Persero) akan menjadi pemasok listrik untuk mendukung operasional pabrik pengolahan dan pemurnian atau (smelter) feronikel milik PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) yang berada di Halmahera Timur, Maluku Utara.
Member PT Hengtai Yuan
Member PT Indotama Ferro Alloys
Member PT Smelting
Member PT Bintang Smelter Indonesia
Member PT Meratus Jaya Iron  Steel
Member PT Cahaya Modern Metal Industri
Member PT Delta Prima Steel
Member PT karyatama Konawe Utara
Member PT Refined Bangka Tin
Member PT Central Omega Resources Indonesia
Member PT Kasmaji Inti Utama
Member PT Monokem Surya
Member PT Tinindo Internusa
Member PT Macika Mineral Industri
Member PT Indra Eramulti Logam Industri
Member PT Indonesia Weda Bay Industrial Park
Member PT AMMAN MINERAL INDUSTRI AMIN
Bersama Kita Membangun Kemajuan Industri Smelter Nasional
Switch to Desktop Version
Copyright © 2015 - AP3I.or.id All Rights Reserved.
Jasa Pembuatan Website by IKT