Kenormalan Baru, Kapuas Prima Coal (ZINC) Optimis Harga Komoditas Logam Membaik
Bisnis.com, JAKARTA – Emiten pertambangan logam dasar PT Kapuas Prima Coal Tbk. (ZINC) menyambut baik skenario kenormalan baru dengan menyiapkan langkah-langkah untuk menyesuaikan operasional.
Direktur Kapuas Prima Coal Hendra Susanto William menyampaikan pelonggaran lockdown di hampir seluruh negara di dunia termasuk Indonesia akan berdampak positif pada harga logam dasar termasuk komoditas seng (Zn) dan timbal (Pb).
“Harga komoditas seng dan timbal serta logam dasar lainnya mengalami penurunan dikarenakan pandemi penyakit virus corona, pemberlakuan lockdown sebagai langkah pencegahan berpengaruh terhadap permintaan dan kebutuhan logam dasar,” ujar Hendra dikutip dari siaran persnya yang diterima Bisnis, Kamis (11/6/2020). Baca Juga : Terdampak Covid-19, Proyek Penghiliran Kapuas Prima (ZINC) Tertunda
Pelonggaran tersebut diharapkan akan mengembalikan permintaan dan kebutuhan logam dasar sehingga harga logam dasar termasuk komoditas seng dan timbal ikut terangkat.
Hendra melanjutkan, pembatasan sosial berskala besar (PSBB) yang diberlakukan di Indonesia sebelumnya menghambat kedatangan tenaga ahli asing yang bertanggung jawab dalam proyek smelter dan distribusi hasil tambang perseroan.
“Diharapkan pelonggaran ini akan mempermudah lalu lintas orang dan barang, dengan begitu proyek ZINC yang tertunda selama pandemi dapat dikejar,” sambungnya.
Terkait langkah-langkah penyesuaian operasional dengan skenario kenormalan baru, Hendra menambahkan perseroan akan terus menerapkan langkah pencegahan penyebaran Covid-19 yang telah dilakukan beberapa bulan terakhir di lokasi pertambangan dan perkantoran.
Untuk diketahui, pada 2019, emiten berkode saham ZINC tersebut mencatatkan penjualan sebesar Rp885,1 miliar, meningkat 17,3 persen dari capaian pada tahun sebelumnya. Sementara, laba bersih perseroan bertumbuh 62,3 persen menjadi Rp178,8 miliar.
PT PLN (Persero) siap memasok listrik untuk mendukung operasional pabrik pengolahan dan pemurnian atau (smelter) feronikel milik PT Aneka Tambang Tbk (Antam) di Halmahera Timur, Maluku Utara. Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengatakan, PLN siap memasok kebutuhan listrik Antam sebesar 75 Megawatt (MW) selama 30 tahun ke depan.
PT PLN (Persero) berkomitmen akan menyuplai listrik sebesar 75 megawatt (MW) ke pabrik pengolahan dan pemurnian feronikel atau smelter milik PT Aneka Tambang (Antam) di Halmahera Timur, Maluku Utara.
PT PLN (Persero) akan menjadi pemasok listrik untuk mendukung operasional pabrik pengolahan dan pemurnian atau (smelter) feronikel milik PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) yang berada di Halmahera Timur, Maluku Utara.