Kerugian Amman Mineral Membesar, Laba Bersih Medco Terpangkas 40,8%
JAKARTA – Bagian kerugian dari entitas asosiasi dan ventura bersama yang membesar menjadi US$36,77 juta pada semester I 2019 dibanding periode yang sama tahun lalu US$9,73 juta menjadi faktor utama terpangkasnya laba bersih PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC). Laba bersih Medco tercatat turun 40,8% menjadi US$25,48 juta pada semester I 2019, turun dibanding periode yang sama tahun lalu US$43,1 juta. Beban penjualan umum dan administrasi serta beban pendanaan yang meningkat juga ikut menekan kinerja keuangan Medco.
Laporan keuangan Medco yang dirilis akhir pekan lalu menyebutkan Amman Mineral Internasional, perusahaan yang 39% sahamnya dikuasai Medco tercatat merugi US$35,6 juta. Amman Internasional merupakan perusahaan pengendali langsung atas 82,2% kepemilikan PT Amman Mineral Nusa Tenggara yang menjadi pengelola tambang emas dan tembaga Batu Hijau di Sumbawa Barat, Nusa Tenggara Barat.
Selain Amman, Apico LLC menambah bagian kerugian Medco sebesar US$1,03 juta. Pada 22 Mei 2019, Medco mengakuisisi kepemilikan saham Ophir Energy Plc. Sejak saat itu, Medco menguasai 27,18% kepemilikan saham Apico LLC.
Medco tercatat membukukan pendapatan US$625,55 juta pada enam bulan 2019, naik 9,3% dibanding periode yang sama tahun lalu. Peningkatan pendapatan ditopang penjualan minyak dan gas sebesar US$530,53 juta, naik 16,6% dibanding periode enam bulan 2018. Migas Medco sebagian besar diserap Lukoil Asia Pacific Pte Ltd, PT PLN (Persero), PT Donggi Senoro LNG, Sembcorp Gas Pte Ltd dan PT Pertamina Gas.
Seiring kenaikan pendapatan, laba kotor Medco juga meningkat 8,6% dari US$319,04 juta pada semester I 2018 menjadi US$346,73 juta pada semester I 2019.(AT)
PT PLN (Persero) siap memasok listrik untuk mendukung operasional pabrik pengolahan dan pemurnian atau (smelter) feronikel milik PT Aneka Tambang Tbk (Antam) di Halmahera Timur, Maluku Utara. Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengatakan, PLN siap memasok kebutuhan listrik Antam sebesar 75 Megawatt (MW) selama 30 tahun ke depan.
PT PLN (Persero) berkomitmen akan menyuplai listrik sebesar 75 megawatt (MW) ke pabrik pengolahan dan pemurnian feronikel atau smelter milik PT Aneka Tambang (Antam) di Halmahera Timur, Maluku Utara.
PT PLN (Persero) akan menjadi pemasok listrik untuk mendukung operasional pabrik pengolahan dan pemurnian atau (smelter) feronikel milik PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) yang berada di Halmahera Timur, Maluku Utara.