Komisi VII Dorong PT. Antam Selesaikan Persoalan Kemitraan
Jakarta, Kabar3.com - Wakil Ketua Komisi VII DPR RI Herman Khaeron terus mendorong agar PT. Aneka Tambang (PT. Antam) segera menyelesaikan persoalan kemitraan antara anak perusahaannya, yaitu Indonesia Chemical Alumina (ICA) dengan investor dari Jepang. Pasalnya, akibat belum adanya hasil negosiasi, kini produksi pabrik smelter bauksit dan alumina dihentikan sementara.
Demikian diungkapkan saat memimpin Kunjungan Kerja Komisi VII DPR RI ke Pabrik Smelter Bauksit/ Alumina PT. Antam di Tayan, Kabupaten Sanggau, Provinsi Kalimantan Barat, Jumat (06/7/2018). Menurutnya, pabrik pengolahan bauksit, alumina dan berbagai turunannya itu harus didorong bersama.
“Karena apa, saat ini pabriknya sempat berhenti dan operasional perusahaan hanya mengandalkan ekspor raw material. Nah, supaya lebih bernilai tentu kita mendorong supaya Antam segera menyelesaikan persoalan kemitraan dengan pihak perusahaan Jepang yang saat ini exit dari perusahaan ini. Dan tentu supaya segera secara hukum bisa selesai, perusahaan bisa beroperasi dan bisa berproduksi,” jelas Herman.
Baca Juga
DPR RI: Teknologi Desalinasi Jadi Solusi… DPR RI Desak Negosiasi Pemerintah dengan… Harga BBM NaikLagi , Komisi VII DPR Akan…
Perihal tidak beroperasi dan berproduksinya pabrik tersebut, menurut politisi Partai Demokrat itu diawali sejak awal memulai perusahaan ini pada tahun 2015, dimana biaya produksi di atas harga jual, sehingga dalam perjalanannya mengalami kerugian. Sementara saat ini pihak Jepang telah keluar dalam kerja sama ini, dan PT.Antam tengah berproses untuk menguasai secara penuh.
“Dalam proses untuk dikuasai sepenuhnya oleh antam tentu dengan berbagai cara dan strategi perusahaan apakah akan dikuasai sepenuhnya oleh PT. Antam ataukah akan dikerjasamakan dengan perusahaan-perusahaan lain. Utamanya yang menguasai market secara dunia,” jelas Herman.
PT PLN (Persero) siap memasok listrik untuk mendukung operasional pabrik pengolahan dan pemurnian atau (smelter) feronikel milik PT Aneka Tambang Tbk (Antam) di Halmahera Timur, Maluku Utara. Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengatakan, PLN siap memasok kebutuhan listrik Antam sebesar 75 Megawatt (MW) selama 30 tahun ke depan.
PT PLN (Persero) berkomitmen akan menyuplai listrik sebesar 75 megawatt (MW) ke pabrik pengolahan dan pemurnian feronikel atau smelter milik PT Aneka Tambang (Antam) di Halmahera Timur, Maluku Utara.
PT PLN (Persero) akan menjadi pemasok listrik untuk mendukung operasional pabrik pengolahan dan pemurnian atau (smelter) feronikel milik PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) yang berada di Halmahera Timur, Maluku Utara.