UPAYA keras pemerintah mendatangkan lebih banyak investor asing ubtuk menenamkan uang di Indonesia mulai membuahkan hasil. Sebuah perusahaan asal Korea Selatan dikabarkan telah berinvestasi di Kabupaten Konawe Utara dengan nilai investasi hingga Rp76 triliun.
PT Made By God (MBG), nama perusahaan tersebut, akan menanamkan investasi untuk pembangunan pabrik pengolahan biji nikel (smelter) di Desa Tapumea, Kecamatan Molawe, Kabupaten Konawe Utara, Sulawesi Tenggara.
Acara perletakan batu pertama kerja sama Indonesia-Korea Selatan untuk membangun smelter itu, Selasa (2/1) dihadiri oleh 210 orang warga Korea Selatan di Desa Tapumea kecamatan Molawe, Kabuapten Konawe Utara. Direktur Utama PT Made By God, Lim Dongya, menyebut kehadiran warga Korsel itu menandakan keseriusan negaranya berinvestasi di Konawe Utara.
Bupati Konawe Utara Ruksamin mengatakan investasi Korea Selatan untuk membangun smelter di Kabupaten Konawe Utara nilai sangat besar.
Meskipun akan mebangun smelter dengan investasi besar, PT MBG tidak akan mengurus Surat izun Usaha Pertambangan. Mereka berharap agar perusahan pemegang IUP di Konawe Utara hisa mengolah tambang untuk di jual ke PT MBG.
Bupati menambahkan, pembangunan smelter MBG tersebut akan dikerjakan oleh perusahaan lokal PT Oheo Pratama dengan mempekerjakana 70% tenaga lokal dan 30% tenaga kerja asing. Pembangunan smelter MBG direncanakan selesai 2 tahun secara bertahap.
PT PLN (Persero) siap memasok listrik untuk mendukung operasional pabrik pengolahan dan pemurnian atau (smelter) feronikel milik PT Aneka Tambang Tbk (Antam) di Halmahera Timur, Maluku Utara. Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengatakan, PLN siap memasok kebutuhan listrik Antam sebesar 75 Megawatt (MW) selama 30 tahun ke depan.
PT PLN (Persero) berkomitmen akan menyuplai listrik sebesar 75 megawatt (MW) ke pabrik pengolahan dan pemurnian feronikel atau smelter milik PT Aneka Tambang (Antam) di Halmahera Timur, Maluku Utara.
PT PLN (Persero) akan menjadi pemasok listrik untuk mendukung operasional pabrik pengolahan dan pemurnian atau (smelter) feronikel milik PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) yang berada di Halmahera Timur, Maluku Utara.