Krakatau Steel akan Suplai 50.000 Ton Baja Canai ke Sunrise
PT Krakatau Steel (Persero) Tbk akan menyuplai sekitar 50.000 ton/tahun baja canai dingin atau bahan baku untuk produk baja ringan Zinium kepada PT Sunrise Steel sebagai upaya menggenjot produk dengan Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN).
Presiden Direktur Sunrise Steel, Henry Setiawan mengatakan keberlangsungan suplai dari Krakatau Steel tersebut dikukuhkan melalui penandatangan nota kesepahaman Krakatau Steel dengan Sunrise Steel.
Dengan meningkat TKDN dalam produksi baja ringan Zinium diharapkan Sunrise Steel mampu menggenjot penjualan terutama di segmen pemerintahan. Apalagi, dalam proyek pemerintahan mewajibkan untuk menggunakan material yang memiliki kandungan dalam negeri. Dalam ketentuannya, produk dengan TKDN memiliki kandungan lokal minimal 25%.
Dirjen Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronika, Kementerian Perindustrian, I Gusti Putu Siryawirawan menambahkan memang saat ini masih banyak industri yang belum memenuhi unsur TKDN, terutama dari mesin-mesin karena memang bahan utama permesinan belum bisa diperoleh di dalam negeri. "Sedangkan industri yang TKDN nya sudah tinggi itu industri otomotif sudah banyak. Kami pemerintah terus mendorong industri agar penggunaan komponen lokal ini ditingkatkan supaya ada penyerapan tenaga kerja dan juga meningkatkan pendapatan negara," kata Putu, Kamis (11/8)
PT PLN (Persero) siap memasok listrik untuk mendukung operasional pabrik pengolahan dan pemurnian atau (smelter) feronikel milik PT Aneka Tambang Tbk (Antam) di Halmahera Timur, Maluku Utara. Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengatakan, PLN siap memasok kebutuhan listrik Antam sebesar 75 Megawatt (MW) selama 30 tahun ke depan.
PT PLN (Persero) berkomitmen akan menyuplai listrik sebesar 75 megawatt (MW) ke pabrik pengolahan dan pemurnian feronikel atau smelter milik PT Aneka Tambang (Antam) di Halmahera Timur, Maluku Utara.
PT PLN (Persero) akan menjadi pemasok listrik untuk mendukung operasional pabrik pengolahan dan pemurnian atau (smelter) feronikel milik PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) yang berada di Halmahera Timur, Maluku Utara.