JAKARTA – Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) menyebutkan, investasi yang masuk selama kuartal I/2016 mencapai Rp146,5 triliun, naik 17,6% dibanding periode yang sama tahun sebelumnya. Investasi yang masuk didominasi sektor manufaktur. Dengan pencapaian ini, BKPM optimistis target realisasi investasi sepanjang tahun 2016 sebesar Rp595 triliun dapat dicapai.
”Pencapaian di kuartal I/2016 ini sudah 24,6% dari target Rp595 triliun. Mungkin masih terlalu dini untuk menyimpulkan, tapi target ini masih sangat mungkin untuk dicapai,” ujar Kepala BKPM Franky Sibarani di Jakarta kemarin. Franky memaparkan, realisasi investasi kuartal I/2016 menurut sektornya didominasi oleh industri manufaktur senilai Rp101,4 triliun atau dengan proporsi 62,9%. Selanjutnya, sektor jasa, perdagangan dan pariwisata senilai Rp30,4 triliun (20,8%), dan sektor primer senilai Rp14,7 triliun (10%).
Sementara, lima besar realisasi investasi industri berdasarkan sektornya adalah industri kertas (Rp27,5 triliun), kimia dan farmasi (Rp19 triliun), industri makanan (Rp15,4 triliun), industri alat angkut dan transportasi lainnya (Rp12,2 triliun), serta industri logam, mesin, dan elektronik (Rp11,8 triliun). ”Industri kertas salah satu yang signifikan itu di Sumatera Selatan. Di sana terjadi peningkatan investasi dan sedang aktif melakukan konstruksi,” ujar Franky.
Selama kuartal I/2016, tercatat penanaman modal dalam negeri (PMDN) maupun penanaman modal asing (PMA) sama-sama tumbuh. PMDN tercatat sebesar Rp50,4 triliun, naik 18,6% dari Rp42,5 triliun pada periode yang sama tahun 2015. Sedangkan, PMA sebesar Rp96,1 triliun atau naik 17,1% dari Rp82,1 triliun pada periode yang sama tahun 2015. Terkait realisasi PMA, Franky menggarisbawahi masuknya China dalam lima besar negara asal investasi.
Realisasi investasi China Pada kuartal I/2016 mencapai USD0,5 miliar atau naik 400% dibanding periode yang sama tahun 2015. Adapun, urutan lima besar negara asal PMA adalah Singapura senilai USD2,9 miliar; Jepang senilai USD1,6 miliar; Hong Kong senilai USD0,5 miliar China senilai USD0,5 miliar dan Belanda USD0,3 miliar. ”Dengan masuknya China di posisi keempat terbesar mengindikasikan bahwa komitmen investasi negara itu cenderung meningkat dan lebih cepat dalam realisasinya,” ujar Franky.
Dia menyebutkan, investasi China di antaranya adalah di bidang pengolahan danpemurnianlogam(smelter ), pabrik semen, elektronik, dan industri pengalengan ikan. BKPM selanjutnya akan mengawal agar proyek investasi yang sudah direalisasikan dapat segera terselesaikan hingga memasuki tahap produksi komersial. Dia mencatat, sepanjang periode Januari-Maret 2016 terdapat 1.747 proyek baru yang mulai direalisasikan. Untuk mengawal proyek-proyek yang telah direalisasikan, BKPM telah membentuk Investor Relations Officer (IRO) berdasarkan wilayah.
Sementara dari sisi penyerapan tenaga kerja, Deputi Pengendalian Pelaksanaan BKPM Azhar Lubis mengatakan bahwa realisasi investasi sepanjang tiga bulan pertama tahun 2016 berhasil menyerap 327.170 tenaga kerja. Azhar menjelaskan, realisasi penyerapan tenaga kerja pada kuartal I/2016 terdiri dari proyek PMDN sebanyak 136.560 orang dan proyek PMA sebanyak 190.610 orang.
”Capaian realisasi investasi ini positif bagi upaya pemerintah untuk mendorong penciptaan lapangan kerja,” tuturnya. Di bagian lain, BKPM juga mencatat peningkatan sebaran investasi di luar Jawa. Sepanjang kuartal I/2016, investasi di luar Jawa meningkat menjadi Rp65,8 triliun atau setara dengan 44,9% dari total investasi (dibanding kuartal I/2015 sebesar 43,9%).
Sementara, realisasi investasi di Pulau Jawa masih tetap mendominasi dengan nilai sebesar Rp80,7 triliun (55,1%). Pada Januari-Maret 2016, serapan pekerja di luar Jawa meningkat 17,1% menjadi 146.320 orang dibandingkan tahun 2015. Sementara di Pulau Jawa, turun 5% menjadi180.850orang.
PT PLN (Persero) siap memasok listrik untuk mendukung operasional pabrik pengolahan dan pemurnian atau (smelter) feronikel milik PT Aneka Tambang Tbk (Antam) di Halmahera Timur, Maluku Utara. Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengatakan, PLN siap memasok kebutuhan listrik Antam sebesar 75 Megawatt (MW) selama 30 tahun ke depan.
PT PLN (Persero) berkomitmen akan menyuplai listrik sebesar 75 megawatt (MW) ke pabrik pengolahan dan pemurnian feronikel atau smelter milik PT Aneka Tambang (Antam) di Halmahera Timur, Maluku Utara.
PT PLN (Persero) akan menjadi pemasok listrik untuk mendukung operasional pabrik pengolahan dan pemurnian atau (smelter) feronikel milik PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) yang berada di Halmahera Timur, Maluku Utara.