Kuota ekspor naik, penjualan konsentrat tembaga Amman Mineral belum terkendala corona
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Amman Mineral Nusa Tenggara (AMNT) kembali mendapatkan rekomendasi ekspor alias Surat Persetujuan Ekspor (SPE) konsentrat tembaga setelah rekomendasi periode sebelumnya habis pada 8 Maret 2020 lalu.
Kuota ekspor AMNT yang diberikan oleh Kementerian ESDM naik menjadi 373.626 wet ton konsentrat tembaga. SPE baru itu diberikan pada 17 Maret 2020 untuk periode setahun ke depan.
Head of Corporate Communication AMNT Kartika Oktaviana mengatakan, rekomendasi yang diberikan sesuai dengan kuota yang diajukan oleh AMNT dalam Rencana Kerja dan Anggaran Biaya (RKAB) 2020.
Kartika bilang, AMNT memang membidik peningkatan kuota ekspor dari periode sebelumnya yang berada di angka 336.100 wet ton.
"Memang ada peningkatan kuota ekspor dibandingkan yang lalu. Kami optimistis bahwa produksi kami akan lebih tinggi di tahun ini," kata Kartika saat dihubungi Kontan.co.id, Kamis (2/4).
Lebih lanjut, Kartika menyebut bahwa sejauh ini kinerja operasional produksi dan penjualan dari AMNT masih berjalan sesuai rencana, belum terdampak pandemi Corona.
Baca Juga: Masih Dievaluasi, Rekomendasi Ekspor Terbaru untuk Freeport dan Amman Belum Terbit
Dengan begitu, sambungnya, AMNT belum berencana untuk mengubah target produksi maupun penjualan yang telah tercantum dalam RKAB. Namun, kata Kartika, pihaknya tetap mencermati dan beradaptasi dengan kondisi pandemi seperti saat ini.
"Masih tetap berjalan sesuai rencana. Tentunya kami selalu memonitor perkembangan terkait Covid-19 untuk melihat apakah ada dampak terhadap demand. Kami selalu adaptif melihat perkembangan situasi," terang Kartika.
Ia pun mengungkapkan, pengapalan ekspor atau shipment konsentrat masih berlangsung untuk memenuhi pesanan dari smelter-smelter pelanggan AMNT yang tersebar di sejumlah negara. Adapun, tujuan ekspor AMNT berada di negara-negara Asia Pasifik seperti Jepang, Korea Selatan dan Filipina.
Namun, porsi penjualan terbesar berada di pasar domestik, yakni ke PT Smelting Gresik. "Tahun lalu, serapan pasar domestik besar sekitar 60% dari hasil produksi konsentrat Amman Mineral. Untuk tahun ini, karena masih berjalan, belum bisa dipastikan angkanya," terang Kartika.
Kendati belum terdampak Corona, namun Kartika menyebut bahwa AMNT tetap memprioritaskan kesehatan dan keselamatan karyawaran agar terhindari dari penyebaran Covid-19.
Kartika bilang, upaya pencegahan juga dilakukan ke masyarakat di sekitar lingkar tambang yang berada di Kabupaten Sumbawa Barat.
"Amman Mineral sangat memahami kondisi yang penuh dengan tantangan saat ini. Karenanya kami melakukan upaya pencegahan yang begitu masif," tandasnya.
PT PLN (Persero) siap memasok listrik untuk mendukung operasional pabrik pengolahan dan pemurnian atau (smelter) feronikel milik PT Aneka Tambang Tbk (Antam) di Halmahera Timur, Maluku Utara. Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengatakan, PLN siap memasok kebutuhan listrik Antam sebesar 75 Megawatt (MW) selama 30 tahun ke depan.
PT PLN (Persero) berkomitmen akan menyuplai listrik sebesar 75 megawatt (MW) ke pabrik pengolahan dan pemurnian feronikel atau smelter milik PT Aneka Tambang (Antam) di Halmahera Timur, Maluku Utara.
PT PLN (Persero) akan menjadi pemasok listrik untuk mendukung operasional pabrik pengolahan dan pemurnian atau (smelter) feronikel milik PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) yang berada di Halmahera Timur, Maluku Utara.