Jakarta - PT HK Metals Utama Tbk (HKMU) membukukan perolehan laba bersih di 2018 sebesar Rp 66,92 miliar atau tumbuh signifikan 117,83% dibandingkan priode yang sama tahun lalu sebesar Rp 30,72 miliar. Informai tersebut disampaikan perseroan dalam siaran persnya di Jakarta, kemarin.
Sementara pendapatan emiten manufaktur logam ini tercatat sebesar Rp 864,98 miliar atau naik 73,86% dibandingkan tahun lalu. Adapun, beban pokok penjualan naik 72,09% menjadi Rp671,30 miliar. Pendapatan lain-lain meningkat signifikan dari Rp721,27 juta pada 2017 menjadi Rp3,27 miliar pada 2018.Total aset perseroan per 31 Desember 2018 sebesar Rp1,53 triliun, naik 46,07% dibandingkan dengan total aset perseroan per 31 Desember 2017 sebesar Rp1,53 triliun.
Tahun ini, perseroan membidik pertumbuhan pendapatan hingga 95% seiring dengan penambahan 4 mesin ekstrusi baru pada tahun ini.Proyeksi pertumbuhan ini berasal dari pertumbuhan bisnis manufaktur sebesar 170,2% secara tahunan dan bisnis perdagangan sebesar 66,0% secara tahunan.Bisnis manufaktur diperkirakan akan mengambil porsi lebih besar terhadap pendapatan konsolidasi perusahaan yang diperkirakan 38,5% pada 2019, lebih tinggi dari 2018 sebesar 27,8%
Sekretaris Perusahaan HKMU, Imelda Feryani pernah bilang, perseroan menambah 4 mesin ekstrusi dan 1 mesin smelter pada tahun ini. Beberapa mesin baru ini melengkapi 3 mesin ekstrusi dan 1 mesin melter yang telah beroperasi pada tahun lalu.Dimana satu mesin baru ekstrusi telah beroperasi pada akhir Februari 2019.
Adapun, dua mesin baru akan beroperasi pada akhir Maret dan 1 mesin baru pada Mei 2019. Sementara itu, mesin smelter baru diperkirakan beroperasi pada kuartal III/2019.Penambahan mesin baru memberikan total produksi menjadi 1.500 ton per bulan dengan kapasitas penuh, dari semula 450 ton per bulan. Perseroan memperkirakan produksi aluminum ekstrusi tahun ini sebesar 12.000 ton - 13.000 ton, dari semula 3.500 ton pada 2018.“Full year total produksi berkisar 12.000 - 13.000 ton aluminium dari penambahan 4 mesin di tahun ini,"ujarnya.
PT PLN (Persero) siap memasok listrik untuk mendukung operasional pabrik pengolahan dan pemurnian atau (smelter) feronikel milik PT Aneka Tambang Tbk (Antam) di Halmahera Timur, Maluku Utara. Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengatakan, PLN siap memasok kebutuhan listrik Antam sebesar 75 Megawatt (MW) selama 30 tahun ke depan.
PT PLN (Persero) berkomitmen akan menyuplai listrik sebesar 75 megawatt (MW) ke pabrik pengolahan dan pemurnian feronikel atau smelter milik PT Aneka Tambang (Antam) di Halmahera Timur, Maluku Utara.
PT PLN (Persero) akan menjadi pemasok listrik untuk mendukung operasional pabrik pengolahan dan pemurnian atau (smelter) feronikel milik PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) yang berada di Halmahera Timur, Maluku Utara.