Lagi-lagi ,Saham Debutan Langsung Terbang 48,86% Saat Listing
Jakarta, CNBC Indonesia - Emiten tambang nikel PT Ifishdeco Tbk (IFSH) mencatatkan saham perdana di Bursa Efek Indonesia melalui mekanisme penawaran umum perdana saham atau initial public offering (IPO).
Saat debut perdana, harga saham Ifishdeco, terpantau menguat 47,73% ke level Rp 650 per saham dari harga penawaran umum Rp 440 per saham.
Perseroan melepas 425 juta saham baru, atau setara dengan 20%. Dengan demikian, dari gelaran IPO ini, perserpan meraup dana Rp 187 miliar.
Presiden Direktur Ifishdeco, Oei Harry Fong Jaya mengatakan, IPO ini merupakan langkah perseroan menjadi perusahaan publik dan menerapkan prinsip tata kelola perusahaan yang transparan dan akuntabel.
Penggunaan dana hasil IPO, sebagian besar akan dIpakai entitas anak PT Bintang Smelter Indonesia (PT BSI) untuk down payment pembelian mesin RKEF (Rotary Kiln-Electric Furnace) guna mengembangkan kapasitas produksi mesin pengolahan dan pemurnian bijih nikel untuk menghasilkan produk feronikel (FeNi).
"Sebagian 83% untuk belanja modal, selebihnya adalah modal kerja," ungkap dia di BEI, Sudirman, Jakarta, Kamis (5/12/2019).
Sebagai informasi, Ifishdeco adalah perusahaan tambang bijih nikel dengan lokasi penambangan di Sulawesi Tenggara.
IFSH dicatatkan di papan pengembangan dan menjadi perusahaan tercatat ke-50 sepanjang tahun 2019. Adapun yang bertindak sebagai penjamin pelaksana emisi adalah UOB Kay Hian Sekuritas. (hps/hps)
PT PLN (Persero) siap memasok listrik untuk mendukung operasional pabrik pengolahan dan pemurnian atau (smelter) feronikel milik PT Aneka Tambang Tbk (Antam) di Halmahera Timur, Maluku Utara. Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengatakan, PLN siap memasok kebutuhan listrik Antam sebesar 75 Megawatt (MW) selama 30 tahun ke depan.
PT PLN (Persero) berkomitmen akan menyuplai listrik sebesar 75 megawatt (MW) ke pabrik pengolahan dan pemurnian feronikel atau smelter milik PT Aneka Tambang (Antam) di Halmahera Timur, Maluku Utara.
PT PLN (Persero) akan menjadi pemasok listrik untuk mendukung operasional pabrik pengolahan dan pemurnian atau (smelter) feronikel milik PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) yang berada di Halmahera Timur, Maluku Utara.