Langkah Antam Membidik Tambang Emas Raksasa di Sumbawa
Jakarta, CNBC Indonesia- PT Aneka Tambang Tbk (Antam/ ANTM) tengah gencar melakukan ekspansi bisnis untuk menggenjot produksi hasil tambang. Salah satunya dengan menggandeng perusahaan internasional asal Brasil, Vale S.A , untuk menggali emas di Sumbawa, Nusa Tenggara Barat.
Direktur Utama Antam Arie Prabowo Ariotedjo mengatakan dalam kerjasama dengan Vale, perusahaan membentuk entitas baru, yakni PT Sumbawa Timur Mining. "Dengan komposisi Vale 80%, Antam 20%," kata Arie kepada CNBC Indonesia, Senin (21/5/2018).
Baca: Temukan Cadangan Emas Raksasa, Antam: Masih Eksplorasi
Ladang tambang yang diincar oleh perusahaan lebih tepatnya berada di Dompu, Sumbawa. Belum diketahui pasti soal potensi maupun waktu produksi.
"Masih lama, masih tahap produksi awal," ujarnya.
Sinyal bahwa ada potensi besar dalam kerjasama Antam - Vale ini sudah diungkap lebih dulu oleh bos Holding BUMN Tambang Budi Gunadi Sadikin.
Baca: Vale Indonesia Tak Ikutan Proyek Tambang Emas Akbar di NTB
Direktur Utama Inalum ini menyebut lokasi eksplorasi Antam di Dompu memiliki cadangan emas luar biasa, yakni bisa dua kali lipat cadangan emas yang ada di tambang batu hijau milik PT Newmont Nusa Tenggara (sekarang jadi Amman Mineral).
Perlu diketahui, berdasar laporan tahunan Newmont pada 2015 tambang Bukit Hijau yang juga ada di Sumbawa memiliki cadangan emas terbukti hingga 5,6 juta ounce. Begitu tambang ini diakuisisi oleh Medco dan menjadi Amman Mineral, potensi cadangan emas yang belum tergali disebut-sebut mencapai 19,7 juta ounce.
Baca: Cadangan Emas Vale - Antam Bakal Kalahkan Newmont
Selain emas, Budi juga mengklaim cadangan tembaga di Dompu bisa lebih besar dibanding perusahaan tambang milik konglomerat Edwin Soeryadjaya, PT Merdeka Copper Gold Tbk, yang berada di Jawa Timur.
Meski Antam dan Vale belum merilis resmi angka cadangannya, Budi cuek membuka angka ini terlebih dulu.
"Kenapa saya buka? Agar cadangan ini tidak hilang diambil oleh orang lain," tegasnya.
Terkait porsi Antam yang hanya 20% di tambang akbar ini, Budi jujur mengatakan soal hambatan utama yang dihadapi anak usahanya ini. "Karena tidak punya modal," jawabnya.
Toh meski porsi saham tergolong kecil dan belum ada angka pasti cadangan, kabar baik ini direspon cepat oleh para investor pada perdagangan Senin kemarin. Saham Antam menguat hingga 4,71% menjadi Rp 890 per saham. ANTM diperdagangkan sebanyak 4.086 kali dengan nilai transaksi Rp 60,36 miliar.
Baca: Temukan Cadangan Emas, Saham Antam Naik di Atas 4%
Sepanjang 2017 lalu, kinerja ANTM juga tercatat positif dengan kenaikan laba sebesar 111% dibanding periode tahun sebelumnya. Antam membukukan laba Rp 136 miliar didorong oleh penjualan feronikel sebanyak 21.762 ton nikel dalam feronikel (TNi) dan emas sebanyak 13.202 kg. (prm)
PT PLN (Persero) siap memasok listrik untuk mendukung operasional pabrik pengolahan dan pemurnian atau (smelter) feronikel milik PT Aneka Tambang Tbk (Antam) di Halmahera Timur, Maluku Utara. Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengatakan, PLN siap memasok kebutuhan listrik Antam sebesar 75 Megawatt (MW) selama 30 tahun ke depan.
PT PLN (Persero) berkomitmen akan menyuplai listrik sebesar 75 megawatt (MW) ke pabrik pengolahan dan pemurnian feronikel atau smelter milik PT Aneka Tambang (Antam) di Halmahera Timur, Maluku Utara.
PT PLN (Persero) akan menjadi pemasok listrik untuk mendukung operasional pabrik pengolahan dan pemurnian atau (smelter) feronikel milik PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) yang berada di Halmahera Timur, Maluku Utara.