REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman, Luhut Binsar Pandjaitan optimis iklim investasi di Indonesia akan semakin membaik. Ia menjelaskan beberapa proyek investasi yang saat ini sedang dijalankan.
One Belt One Road (OBOR) yang sempat ditawarkan Indonesia ke China mendapatkan respon positif. Beberapa proyek akan mulai dijajaki kedepannya. Salah satunya adalah pembangunan pembangkit listrik dan pengembangan pelabuhan yang bekerjasama dengan Inalum.
Luhut menjelaskan China mulai tertarik dengan konsep kawasan industri yang dicanangkan oleh Inalum. Pembangunan smelter yang terintegrasi dengan Pelabuhan dan Pembangkit Listrik akan membawa nilai investasi yang besar kedepan.
"Inalum pingin masuk ambil hydropowerplan, lalu dengan smelternya dan sea portnya. Dia kerjasama juga ini dengan Cina," ujar Luhut di Kantornya, Rabu (6/6).
Luhut juga menjelaskan tak hanya program OBOR saja, ia melihat peluang investasi di bidang e commerce juga sedang melejit. Ia mengatakan beberapa perusahaan mendapat suntikan dana dari luar yang jumlahnya miliaran dolar AS. Hal ini pertanda bahwa iklim investasi mulai semakin membaik.
"Investasi besar juga pembangunan smelter. Ini belum pernah terjadi bertahun tahun," ujar Luhut.
Selain itu di sektor mobil listrik, kata Luhut pihaknya sedang membuka peluang kerjasama dengan berbagai pihak untuk bisa mengembangkan baterai lithium. Ia mengatakan cadangan yang ada di Indonesia bisa diolah sehingga ketika mobil dan motor listrik berkembang maka Indonesian tidak perlu lagi impor baterai.
"Kita lagi negosiasi untuk mempush, kita bisa masuk lithium batrei dari hasil nikel kita, cobalt kita, jadi kita bisa olah sendiri," ujar Luhut.
Ia mengatakan peluang investasi yang ada ini ia berharap juga bisa disambut baik oleh asosiasi pengusaha. Baik KADIN ataupun pengusaha lainnya. Ia menilai, dengan adanya kerjasama B to B ini bisa meningkatkan geliat bisnis.
"Jadi biar juga nggak ada orang bilang investasi nambah utang negara. Kita mau bisnis to bisnis. Biar sektor usaha juga bisa jalan," ujar Luhut
PT PLN (Persero) siap memasok listrik untuk mendukung operasional pabrik pengolahan dan pemurnian atau (smelter) feronikel milik PT Aneka Tambang Tbk (Antam) di Halmahera Timur, Maluku Utara. Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengatakan, PLN siap memasok kebutuhan listrik Antam sebesar 75 Megawatt (MW) selama 30 tahun ke depan.
PT PLN (Persero) berkomitmen akan menyuplai listrik sebesar 75 megawatt (MW) ke pabrik pengolahan dan pemurnian feronikel atau smelter milik PT Aneka Tambang (Antam) di Halmahera Timur, Maluku Utara.
PT PLN (Persero) akan menjadi pemasok listrik untuk mendukung operasional pabrik pengolahan dan pemurnian atau (smelter) feronikel milik PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) yang berada di Halmahera Timur, Maluku Utara.