JAKARTA, investor.id – Mining Industry Indonesia (MIND ID) dan PT Vale Indonesia Tbk (PTVI) bersama dengan para pemegang sahamnya, Vale Canada Limited (VCL) dan Sumitomo Metal Mining Co Ltd (SMM), pada 11 Oktober 2019 telah menandatangani Perjanjian Pendahuluan untuk mengambil alih 20% saham divestasi PTVI kepada peserta Indonesia.
Penandatanganan perjanjian ini adalah langkah awal dimulainya kerja sama strategis jangka panjang antara MIND ID dan PTVI. Perjanjian Pendahuluan ini selanjutnya akan diikuti beberapa perjanjian definitif utama. Berdasarkan surat Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia Nomor 1706/32/DJB/2019 tanggal 8 Oktober 2019, Pemerintah Republik Indonesia telah menunjuk Inalum sebagai perwakilannya dalam mengambil alih 20% saham PT Vale untuk memenuhi kewajiban divestasinya.
Perjanjian ditandatangani oleh Nico Kanter selaku Presiden Direktur dan Febriany Eddy selaku Wakil Presiden Direktur PT Vale. Sedangkan VCL diwakili oleh CEO Mark James Travers, SMM diwakili oleh Deputy General Manager, Non-Ferrous Metals Division Kaoru Hayashi. Sementara itu, Inalum diwakili oleh Group CEO MIND ID Budi Gunadi Sadikin. Para pihak berencana untuk menandatangani perjanjian-perjanjian definitif utama pada akhir tahun 2019 dan menyelesaikan keseluruhan transaksi dalam waktu 6 bulan setelah penandatanganan perjanjian-perjanjian definitif tersebut. Divestasi 20% saham PTVI merupakan kewajiban dari amandemen Kontrak Karya (KK) tahun 2014 antara PTVI dan pemerintah yang harus dilaksanakan lima tahun setelah amandemen tersebut.
KK PTVI akan berakhir pada akhir 2025 dan dapat diubah atau diperpanjang menjadi Izin Usaha Pertambangan Khusus (IUPK) sesuai peraturan perundang-undangan. Pemegang saham PTVI saat ini antara lain VCL sebesar 58,73%, SMM sebesar 20,09% dan publik sebesar 20,49%.
Pemerintah telah menunjuk PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero), sebagai Holding Industri Pertambangan yang saat ini telah memiliki identitas baru sebagai MIND ID, untuk mengambil saham divestasi PTVI. Langkah ini sesuai dengan mandat MIND ID untuk mengelola cadangan mineral strategis Indonesia dan mendorong hilirisasi industri pertambangan nasional. “Partisipasi MIND ID di perusahaan tambang kelas dunia, seperti Vale Indonesia (Brasil) dan Freeport Indonesia (Amerika), merupakan bukti keberhasilan Indonesia dalam menjaga dan menarik investasi perusahaan global ke industri pertambangan nasional,” ujar Group CEO MIND ID Budi G Sadikin dalam keterangan pers di Jakarta, Senin (14/10/2019).
Melalui kepemilikan 20% saham di PT Vale Indonesia Tbk, dan 65% saham di PT Aneka Tambang Tbk, MIND ID memiliki akses terhadap salah satu cadangan dan sumberdaya nikel terbesar dan terbaik dunia. Ke depan akses ini secara strategis mengamankan pasokan bahan baku untuk industri hilir berbasis nikel di Indonesia; baik hilirisasi industri nikel menjadi stainless steel, maupun hilirisasi industri nikel menjadi baterai kendaraan listrik. Akses ini juga akan mempercepat program hilirisasi industri nikel domestik, yang akan menghasilkan produk hilir dengan nilai ekonomis hingga 4-5 kali lipat lebih tinggi dari produk hulu.
Holding Industri Pertambangan resmi dibentuk pada 27 November 2017 dengan menggunakan PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero) atau Inalum, sebagai induk perusahaan yang menaungi 5 perusahaan industri tambang terbesar di Indonesia yaitu PT Aneka Tambang Tbk, PT Bukit Asam Tbk, PT Timah Tbk, dan PT Freeport Indonesia. Pada 17 Agustus 2019, Holding Industri Pertambangan bertransformasi menjadi MIND ID (Mining Industry Indonesia) yang memiliki 65% saham PT Aneka Tambang Tbk, 65,02% saham PT Bukit Asam Tbk, 65% saham PT Timah Tbk, dan 51,2% saham PT Freeport Indonesia.
Sampai dengan Desember 2018, MIND ID membukukan pendapatan konsolidasi sebesar Rp 65,2 triliun, tumbuh 38% dari tahun sebelumnya. EBITDA konsolidasi mencapai Rp 18,5 triliun, tumbuh 50% dari tahun sebelumnya. Laba bersih konsolidasi mencapai Rp 10,5 triliun tumbuh 54% dari tahun 2017. Ekuitas konsolidasi sebesar Rp 74,6 triliun, dengan debt to equity ratio sebesar 1,03 kali.
Artikel ini telah tayang di Investor.id dengan judul "MIND ID Ambil Alih Saham Divestasi Vale Indonesia" Penulis: Retno Ayuningtyas/Thomas E Harefa Read more at: https://investor.id/business/mind-id-ambil-alih-saham-divestasi-vale-indonesiaSaham Divestasi Vale Indonesia" Penulis: Retno Ayuningtyas/Thomas E Harefa Read more at: https://investor.id/business/mind-id-ambil-alih-saham-divestasi-vale-indonesia
PT PLN (Persero) siap memasok listrik untuk mendukung operasional pabrik pengolahan dan pemurnian atau (smelter) feronikel milik PT Aneka Tambang Tbk (Antam) di Halmahera Timur, Maluku Utara. Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengatakan, PLN siap memasok kebutuhan listrik Antam sebesar 75 Megawatt (MW) selama 30 tahun ke depan.
PT PLN (Persero) berkomitmen akan menyuplai listrik sebesar 75 megawatt (MW) ke pabrik pengolahan dan pemurnian feronikel atau smelter milik PT Aneka Tambang (Antam) di Halmahera Timur, Maluku Utara.
PT PLN (Persero) akan menjadi pemasok listrik untuk mendukung operasional pabrik pengolahan dan pemurnian atau (smelter) feronikel milik PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) yang berada di Halmahera Timur, Maluku Utara.