MIND ID: RI Jangan Ketinggalan Industri Baterai Lithium
Jakarta, CNBC Indonesia- Direktur Utama PT Inalum (Persero) atau Mind ID Orias Petrus Moedak memastikan pasokan nikel Indonesia sangat cukup untuk membangun industri baterai lithium yang akan menyokong mobil-mobil listrik.
Ia bahkan menjelaskan dengan kondisi yang ada saat ini, merupakan kesempatan Indonesia untuk bersiap di industri tersebut dan jangan sampai ketinggalan.
"Cukup, nanti lebih detail tadi konsep garis besar saja, untuk baterai lithium kita mesti terlibat jangan sampai ketinggalan zaman. Bahan bakunya di kita kok," ujar Dirut Mind ID Orias Petrus Moedak saat dijumpai di Kantor Kemenko Kemaritiman dan Investasi usai rapat koordinasi, Senin (09/12/2019).
Orias menjelaskan pembahasan rapat terkait soal pasokan nikel, yang jadi salah satu bahan utama baterai lithium yang bisa dipastikan masih sangat cukup untuk dioptimalkan.
"Kita memastikan aja bahwa yang direncanakan progresnya bagaimana, kalau kami kan siapkan nikelnya. Itu saja, kita pastikan kita siap bantu lah."
Soal target kapan dimulai, Orias hanya mengatakan diminta untuk lebih cepat. "Paling bagus kapan, ya kita ikuti prosesnya. Kita dukunglah."
PT PLN (Persero) siap memasok listrik untuk mendukung operasional pabrik pengolahan dan pemurnian atau (smelter) feronikel milik PT Aneka Tambang Tbk (Antam) di Halmahera Timur, Maluku Utara. Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengatakan, PLN siap memasok kebutuhan listrik Antam sebesar 75 Megawatt (MW) selama 30 tahun ke depan.
PT PLN (Persero) berkomitmen akan menyuplai listrik sebesar 75 megawatt (MW) ke pabrik pengolahan dan pemurnian feronikel atau smelter milik PT Aneka Tambang (Antam) di Halmahera Timur, Maluku Utara.
PT PLN (Persero) akan menjadi pemasok listrik untuk mendukung operasional pabrik pengolahan dan pemurnian atau (smelter) feronikel milik PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) yang berada di Halmahera Timur, Maluku Utara.