MIND ID Sudah Sepakati Harga Divestasi 20% Saham Vale
' />
tirto.id - Induk perusahaan BUMN tambang, Mind ID, dan PT Vale Indonesia telah menyepakati harga saham untuk 20 persen saham yang akan didivestasi. Direktur Utama Inalum Orias Petrus Moedak mengatakan, proses akuisi tersebut diperkirakan bakal rampung bulan depan.
"Mengenai Vale kita akan internal approval di Februari. Harganya sudah sepakat semua," kata Orias Petrus di pabrik PT Inalum, Kuala Tanjung, Sumatera Utara, Selasa (21/1/2020) seperti dikutip Antara.
Meski demikian, Orias belum mau mengumumkan angka kesepakatan dengan Vale secara detail. Kemudian penandatanganan kesepakatan akan dilakukan pada bulan Maret mendatang. Untuk pembayaran sendiri, Dirut Mind ID mengatakan telah diberi waktu selama enam bulan setelah penandatanganan kesepakatan kedua belah pihak.
Divestasi 20 persen saham Vale Indonesia (PTVI) merupakan kewajiban dari amandemen Kontrak Karya (KK) pada tahun 2014 antara PTVI dan pemerintah yang harus dilaksanakan lima tahun setelah amandemen tersebut. Kontrak karya PTVI akan berakhir pada akhir 2025 dan dapat diubah atau diperpanjang menjadi Izin Usaha Pertambangan Khusus (IUPK) sesuai peraturan perundang-undangan. Pemegang saham PTVI saat ini antara lain VCL sebesar 58,73 persen, SMM sebesar 20,09 persen, dan publik sebesar 20,49 persen.
Pemerintah telah menunjuk PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero), sebagai induk perusahaan BUMN tambang yang saat ini telah memiliki identitas baru sebagai MIND ID untuk mengambil saham divestasi PTVI. Langkah ini sesuai dengan mandat MIND ID untuk mengelola cadangan mineral strategis Indonesia dan mendorong hilirisasi industri pertambangan nasional.
Melalui kepemilikan 20 persen saham di PT Vale Indonesia Tbk dan 65 persen saham di PT Aneka Tambang Tbk, MIND ID memiliki akses terhadap salah satu cadangan dan sumber daya nikel terbesar dan terbaik dunia. Ke depannya akses ini secara strategis akan mengamankan pasokan bahan baku untuk industri hilir berbasis nikel di Indonesia, baik hilirisasi industri nikel menjadi stainless steel, maupun hilirisasi industri nikel menjadi baterai kendaraan listrik. Akses ini juga akan mempercepat program hilirisasi industri nikel domestik, yang akan menghasilkan produk hilir dengan nilai ekonomis hingga 4-5 kali lipat lebih tinggi dari produk hulu.
Baca selengkapnya di artikel "MIND ID Sudah Sepakati Harga Divestasi 20% Saham Vale", https://tirto.id/et6F
PT PLN (Persero) siap memasok listrik untuk mendukung operasional pabrik pengolahan dan pemurnian atau (smelter) feronikel milik PT Aneka Tambang Tbk (Antam) di Halmahera Timur, Maluku Utara. Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengatakan, PLN siap memasok kebutuhan listrik Antam sebesar 75 Megawatt (MW) selama 30 tahun ke depan.
PT PLN (Persero) berkomitmen akan menyuplai listrik sebesar 75 megawatt (MW) ke pabrik pengolahan dan pemurnian feronikel atau smelter milik PT Aneka Tambang (Antam) di Halmahera Timur, Maluku Utara.
PT PLN (Persero) akan menjadi pemasok listrik untuk mendukung operasional pabrik pengolahan dan pemurnian atau (smelter) feronikel milik PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) yang berada di Halmahera Timur, Maluku Utara.