Mahasiswa SBM ITB Ungkap Penghambat Investasi Industri Pertambangan di Indonesia
JURNALGAYA – Mahasiswa Program Studi Doktor Sains Manajemen Sekolah Bisnis Manajemen Institut Teknologi Bandung (SBM ITB), Muhammad Hanafi, mengungkap hambatan dan tantangan industri pertambangan di Indonesia dalam menggenjot investasi.
Hal itu terangkum dalam disertasinya yang berjudul "A System Dynamics Model to Improve Competitive Advantage of Smelter Industry Investment In Indonesia".
Dalam sidang promosi doktor yang digelar virtual, Senin 21 September 2020, Hanafi menggambarkan bagaimana pemberlakuan kebijakan kewajiban pembangunan industri smelter dalam UU Pertambangan, memengaruhi banyak perusahaan pertambahan di Indonesia.
"Peran pemerintah untuk memberlakukan larangan ekspor, insentif fiskal, dan kebijakan skema smelter independen, menyebabkan kebijakan ini sering dikoreksi sehingga menimbulkan resistensi untuk menarik investasi baru," tutur Hanafi dalam rilisnya, Selasa 22 September 2020.
PT PLN (Persero) siap memasok listrik untuk mendukung operasional pabrik pengolahan dan pemurnian atau (smelter) feronikel milik PT Aneka Tambang Tbk (Antam) di Halmahera Timur, Maluku Utara. Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengatakan, PLN siap memasok kebutuhan listrik Antam sebesar 75 Megawatt (MW) selama 30 tahun ke depan.
PT PLN (Persero) berkomitmen akan menyuplai listrik sebesar 75 megawatt (MW) ke pabrik pengolahan dan pemurnian feronikel atau smelter milik PT Aneka Tambang (Antam) di Halmahera Timur, Maluku Utara.
PT PLN (Persero) akan menjadi pemasok listrik untuk mendukung operasional pabrik pengolahan dan pemurnian atau (smelter) feronikel milik PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) yang berada di Halmahera Timur, Maluku Utara.