Malaysia Smelting Corp Tunda Pengiriman Timah ke Pelanggan
PANGKALPINANG, www.wowbabel.com - Malaysia Smelting Corp Bhd (MSC), salah satu produsen timah terbesar di dunia, menunda pengiriman ke pelanggan di seluruh dunia karena kekurangan konsentrat, kata salah satu sumber tentang masalah tersebut, seperti diberitakan Reuters, Senin (10/6/2019).
MSC sendiri menolak mengomentari masalah ini ketika dihubungi oleh Reuters.
Menurut satu sumber, MSC telah memberi tahu pelanggan bahwa pengiriman bisa memakan waktu dua-tiga minggu, bukan tiga-empat hari yang biasa dan pengiriman telah ditunda sejak Februari 2019.
Produksi timah olahan MSC pada tahun 2018 mencapai 27.085 ton, menurut laporan tahunannya.
"MSC kekurangan konsentrasi dan telah mendorong beberapa jadwal pengiriman hingga empat minggu atau lebih," kata sumber lain. "Masalahnya telah muncul selama berminggu-minggu."
Sumber mengatakan pasokan konsentrat timah dari Nigeria dan Republik Demokratik Kongo telah menurun tahun ini karena harga yang lebih rendah, sementara pasokan dari Myanmar berada dalam tren turun untuk beberapa waktu karena menipisnya cadangan.
Ekspor timah olahan dari Indonesia naik pada bulan April tetapi selama beberapa tahun terakhir kondisi
PT PLN (Persero) siap memasok listrik untuk mendukung operasional pabrik pengolahan dan pemurnian atau (smelter) feronikel milik PT Aneka Tambang Tbk (Antam) di Halmahera Timur, Maluku Utara. Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengatakan, PLN siap memasok kebutuhan listrik Antam sebesar 75 Megawatt (MW) selama 30 tahun ke depan.
PT PLN (Persero) berkomitmen akan menyuplai listrik sebesar 75 megawatt (MW) ke pabrik pengolahan dan pemurnian feronikel atau smelter milik PT Aneka Tambang (Antam) di Halmahera Timur, Maluku Utara.
PT PLN (Persero) akan menjadi pemasok listrik untuk mendukung operasional pabrik pengolahan dan pemurnian atau (smelter) feronikel milik PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) yang berada di Halmahera Timur, Maluku Utara.