Mau Caplok Saham Vale, Holding BUMN Tambang Tunggu Hitungan ESDM
Jakarta - Holding tambang Badan Usaha Milik Negara (BUMN) atau Mining Industry Indonesia (MIND ID) siap mengambil 20% saham PT Vale Indonesia Tbk. Vale sendiri akan melepas 20% alias divestasi saham.
Deputi Bidang Pertambangan, Industri Strategis, dan Media Kementerian BUMN Fajar Harry Sampurno mengatakan, saat ini holding tambang sedang menunggu valuasi dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).
"Ya kita nunggu, Vale tinggal nunggu Kementerian ESDM, Minerba kan mereka sudah bikin tim," katanya di Kantor Pusat Pertamina Jakarta, Kamis (29/8/2019).
Dia bilang, holding tambang dalam posisi siap mencaplok saham Vale.
"Dari corporate sudah siap ya grupnya Inalum. Mining Industry Indonesia," ujarnya.
Soal dana yang bakal dikucurkan, Harry kembali mengatakan tergantung perhitungan Kementerian ESDM. Kemudian, soal asal dananya, dia mengatakan tak akan mengambil dari penerbitan surat utang alias bond.
"(Dana yang disiapkan?) Belum, ESDM yang nentuin, bicara sama Vale juga," ujarnya.
"(Dari Bonds?) Nggak lah. Nggak habis buat Freeport," tutupnya.
PT PLN (Persero) siap memasok listrik untuk mendukung operasional pabrik pengolahan dan pemurnian atau (smelter) feronikel milik PT Aneka Tambang Tbk (Antam) di Halmahera Timur, Maluku Utara. Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengatakan, PLN siap memasok kebutuhan listrik Antam sebesar 75 Megawatt (MW) selama 30 tahun ke depan.
PT PLN (Persero) berkomitmen akan menyuplai listrik sebesar 75 megawatt (MW) ke pabrik pengolahan dan pemurnian feronikel atau smelter milik PT Aneka Tambang (Antam) di Halmahera Timur, Maluku Utara.
PT PLN (Persero) akan menjadi pemasok listrik untuk mendukung operasional pabrik pengolahan dan pemurnian atau (smelter) feronikel milik PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) yang berada di Halmahera Timur, Maluku Utara.