Liputan6.com, Jakarta Indonesia memiliki sumber daya alam yang kaya, salah satunya nikel. Jika Anda pernah menonton televisi, menggunakan baterai isi ulang, naik di gerbong kereta, maka Anda sudah menjajal manfaat dari hasil tambang yang satu ini.
Hasil tambang ini punya karakteristik yang tahan oksidasi dan korosi. Maka dari itu, nikel diolah dan dimanfaatkan dengan maksimal. Salah satu pengolahan tambang nikel terbesar di Indonesia ada di Sorowako, Sulawesi Selatan yang dikelola oleh PT Vale Indonesia.
Tim Liputan6.com berkesempatan mengunjungi pabrik yang sudah berdiri 51 tahun ini. Area tambang dibagi menjadi beberapa blok, sesuai dengan kebutuhan proses produksi.
Pengolahan nikel sendiri dimulai dari pembukaan lahan (land clearing). Lalu, dilakukan stripping alias pengelupasan lapisan tanah penutup yang biasanya dibuka dengan kedalaman 5-10 meter. Setelahnya, lahan dikeruk dengan perhitungan yang sudah dilakukan sebelumnya.
"Tidak semua lahan dikeruk, kita cek dulu apakah ada kandungan nikel yang ekonomis atau tidak. Nah, kita menambang lahan yang mengandung nikel bernilai ekonomis saja," ujar Yuda Febrian, Manager Medium Term Planning PT Vale di Sorowako, Kamis (1/8/2019).
Hasilnya masih berupa ore, yang nantinya masih akan diproses ke screening station untuk disaring sesuai dengan standar pabrik. Ore ditampung dalam stockpile untuk mengurangi kadar airnya. Jika sudah, ore dikeringkan lagi dalam dryer.
Ore yang sudah kering kemudian ditampung di dry ore storage dan dihilangkan kandungan air bebas dan air kristalnya dengan proses reduction kiln.
Hasil akhirnya adalah kalsin, yang nantinya akan dilebur menjadi nikel matte dan dipisahkan dari slag (limbah nikel yang akan dimanfaatkan sesuai dengan prosedur pabrik).
Tahap akhir, nikel matte ditingkatkan kadarnya hingga 76 sampai 80 persen. Jika sudah, nikel siap dikemas dan diekspor ke Jepang.
Saat ini, produk utama PT Vale adalah nikel matte dengan kandungan nikel 76 hingga 80 persen, cobalt 1 persen, sulfur 20 persen serta materi lainnya. Dalam upaya menjaga lingkungan, PT Vale juga memiliki lahan pembibitan (nursery) sendiri.
PT PLN (Persero) siap memasok listrik untuk mendukung operasional pabrik pengolahan dan pemurnian atau (smelter) feronikel milik PT Aneka Tambang Tbk (Antam) di Halmahera Timur, Maluku Utara. Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengatakan, PLN siap memasok kebutuhan listrik Antam sebesar 75 Megawatt (MW) selama 30 tahun ke depan.
PT PLN (Persero) berkomitmen akan menyuplai listrik sebesar 75 megawatt (MW) ke pabrik pengolahan dan pemurnian feronikel atau smelter milik PT Aneka Tambang (Antam) di Halmahera Timur, Maluku Utara.
PT PLN (Persero) akan menjadi pemasok listrik untuk mendukung operasional pabrik pengolahan dan pemurnian atau (smelter) feronikel milik PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) yang berada di Halmahera Timur, Maluku Utara.