Menko Prekonomian Minta Anies Baswedan Tidak Buat Kebijakan Mendadak yang Rugikan Ekonomi
Realitarakyat.com – Pandemi Covid-19 menjadi sumber utama ketidakpastian ekonomi, termasuk pasar keuangan. Situasi saat ini dinilai sangat sensitif sehingga IHSG hingga kurs rupiah rentan bergejolak.
Menteri Koordinator bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto mengingatkan ekonomi tidak hanya dipengaruhi oleh aspek fundamental, melainkan ikut dipengaruhi sentimen. Untuk diketahui, pengumuman rencana PSBB di Jakarta membuat IHSG anjlok 5 persen sehingga nilai kapitalisasi pasar bursa lenyap Rp300 triliun dalam sehari.
“Sentimen ini dipicu ketidakpastian dan kepanikan, sehingga harapan kami kita tidak membuat kejutan hal yang sudah dilakukan (PSBB),” katanya, Senin (14/9/2020).
Menurut Airlangga, PSBB di Jakarta hingga saat ini belum dicabut, sehingga sebenarnya tidak perlu ada istilah “rem darurat”. Pemprov DKI, kata dia, seharusnya memperbaiki manajemen pengendalian Covid-19 secara mikro.
“PSBB di DKI Jakarta enggak pernah dicabut. Makanya kita harus berkomunikasi. Artinya kita perlu melakukan komunikasi publik yang tidak menimbulkan gejolak, baik itu di masyarakat maupun di dunia perekonomian yang rentan terhadap sentimen negatif,” tuturnya.
Mantan menteri perindustrian tersebut mengatakan, saat ini ekonomi masuk dalam proses pemulihan. Diharapkan, para pengambil kebijakan berhati-hati dalam menyampaikan setiap keputusan.(ilm)
PT PLN (Persero) siap memasok listrik untuk mendukung operasional pabrik pengolahan dan pemurnian atau (smelter) feronikel milik PT Aneka Tambang Tbk (Antam) di Halmahera Timur, Maluku Utara. Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengatakan, PLN siap memasok kebutuhan listrik Antam sebesar 75 Megawatt (MW) selama 30 tahun ke depan.
PT PLN (Persero) berkomitmen akan menyuplai listrik sebesar 75 megawatt (MW) ke pabrik pengolahan dan pemurnian feronikel atau smelter milik PT Aneka Tambang (Antam) di Halmahera Timur, Maluku Utara.
PT PLN (Persero) akan menjadi pemasok listrik untuk mendukung operasional pabrik pengolahan dan pemurnian atau (smelter) feronikel milik PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) yang berada di Halmahera Timur, Maluku Utara.