Menteri BUMN: Holding BUMN Tambang Diuntungkan dengan Kepemilikan 51,23% di PTFI
Bisnis.com, JAKARTA — Holding Badan Usaha Milik Negara Tambang akan menikmati keuntungan dari akuisi yang dilakukan terhadap kepemilikan saham Freeport McMoRan Inc. (FCX) dan hak partisipasi Rio Tinto di PT Freeport Indonesia.
Menteri Badan Usaha Milik Negara Rini M. Soemarno mengklaim akuisisi yang dilakukan akan berdampak positif terhadap PT Indonesia Asahan Alumunium (Persero), selaku induk Holding Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Tambang. Pasalnya, dengan memiliki 51,23% saham Freeport Indonesia (PTFI), perseroan akan mendapatkan konsolidasi laporan keuangan.
Untuk perseroan pelat merah lainnya, Rini menyebut PTFI memiliki kewajiban membangun smelter. Saat ini, pihaknya tengah melakukan kajian untuk lokasi fasilitas tersebut.
Pengembangan smelter, sambungnya, tidak dapat berdiri sendiri. Nantinya, akan ada industri lain yang mendukung seperti energi.
Selain energi, dia mengatakan terdapat peluang dibangunnya pabrik pupuk. Menurutnya, terdapat kandungan sulfur yang dapat dijadikan sebagai bahan pembuatan produk tersebut.
Sementara itu, Deputi Bidang Usaha Pertambangan, Industri Strategis dan Media Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Fajar Harry Sampurno mengharapkan PTFI segera mengeksekusi program hilirisasi. Hal tersebut untuk pengolahan emas di dalam negeri.
Terkait dengan dampak bagi anggota Holding BUMN Tambang, Fajar tidak menutup kemungkinan terdapat peluang yang dapat dimanfaatkan oleh PT Bukit Asam Tbk., PT Timah Tbk., dan PT Aneka Tambang Tbk.
“Akan disinergikan dengan anggota Holding BUMN Tambang. Nantinya mereka akan butuh batu bara dan komoditas lainnya,” paparnya.
Di sisi lain, dia menyebut saat ini belum akan dilakukan perubahan untuk komposisi direksi di PTFI. Pasalnya, tahapan tersebut dibahas setelah transaksi atau pembayaran selesai dilakukan.
Akan tetapi, Fajar mengatakan nantinya komposisi jumlah direksi dari FCX dan Inalum tidak akan berbeda jauh. Hal itu sejalan dengan kepemilikan keduanya di PTFI. “Misalnya dari total direksi 6 kemungkinan bisa masing-masing tiga,” imbuhnya.
PT PLN (Persero) siap memasok listrik untuk mendukung operasional pabrik pengolahan dan pemurnian atau (smelter) feronikel milik PT Aneka Tambang Tbk (Antam) di Halmahera Timur, Maluku Utara. Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengatakan, PLN siap memasok kebutuhan listrik Antam sebesar 75 Megawatt (MW) selama 30 tahun ke depan.
PT PLN (Persero) berkomitmen akan menyuplai listrik sebesar 75 megawatt (MW) ke pabrik pengolahan dan pemurnian feronikel atau smelter milik PT Aneka Tambang (Antam) di Halmahera Timur, Maluku Utara.
PT PLN (Persero) akan menjadi pemasok listrik untuk mendukung operasional pabrik pengolahan dan pemurnian atau (smelter) feronikel milik PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) yang berada di Halmahera Timur, Maluku Utara.