Menyoal Pembangunan Smelter PT. Ceria Nugraha Indotama, Andreas: Ganti Rugi Lahan Telah Selesai dan Tak Ada Masalah
Kolaka, Kongkrit.com—Andreas selaku bidang External Pertambangan PT. Ceria Nugraha Indotama kembali memberikan klarifikasi pemberitaan di salahsatu media online, terkait tak kunjungnya realisasi ganti rugi kepada masyarakat pemilik lahan.
“Informasi yang diberita itu tidak benar, mengenai lahan yang di Wolo itu sudah kita selesaikan,” ujar Andreas, Minggu (20/9/2020).
Menurutnya, setelah dirinya mengkonfirmasi ulang kepada pihak keuangan perusahaan ternyata keterangan dari pihak keuangan sudah diselesaikan.
“Informasi dari pihak keuangan perusahaan terkait ganti rugi lahan disana sudah tidak ada masalah dan selesai, bahkan mereka sudah melakukan pengalihan hak,” sebutnya.
Namun Andreas juga mengakui bahwasanya masih ada ganti rugi yang diselesaikan secara bertahap.
“Terkait pemberitaan kemarin itu sebetulnya sudah selesai, makanya kami klarifikasi kembali, kemarin itu terkait ganti rugi lahan masyarakat sudah kita selesaikan dan ada pula kita selesaikan secara bertahap,” ungkap Andreas.
Andreas menjelaskan, lokasi smelter PT. Ceria Nugraha Indotama itu berlokasi desa Pondre kecamatan Wolo, jadi bukan di Wolo tapi di desa Pondre, bahkan sebelumnya di desa Babarina, namun setelah di cek kondisi tanah ternyata tak memungkinkan membangun smelter disana, dan rencananya pindah ke Wolo, namun di Wolo juga demikian, makanya smelter di bangun di desa Pondre.
“Sekarang pembangunan smelter telah dimulai dengan pemasangan tiang pancang, insyaallah akhir tahun 2021 kita telah Action, namun lihat kondisi juga, karena sekarang masih menghadapi pandemi Covid-19,” jelasnya.
Andreas menuturkan, PT Ceria Anugrah Indotama berdiri saat memenangkan lelang pada tahun 2012 lalu, efektifnya mulai tahun 2017 sampai sekarang masih Action terus. Bahkan sekarang perusahaan telah mempunyai lahan seluas 6785 hektar, termasuk pemukiman lahan masyarakat sampai ke pinggir jalan.
“Kedepannya kita berharap pembangunan smelter ini selain di support sama pemerintah juga di support oleh masyarakat, kalau ada persoalan mari kita bicarakan dan dicari solusinya, jangan langsung ” kasih bunyi”, konfirmasi dulu, intinya kami dari pihak perusahaan selalu terbuka, “pungkasnya. (Usman)
PT PLN (Persero) siap memasok listrik untuk mendukung operasional pabrik pengolahan dan pemurnian atau (smelter) feronikel milik PT Aneka Tambang Tbk (Antam) di Halmahera Timur, Maluku Utara. Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengatakan, PLN siap memasok kebutuhan listrik Antam sebesar 75 Megawatt (MW) selama 30 tahun ke depan.
PT PLN (Persero) berkomitmen akan menyuplai listrik sebesar 75 megawatt (MW) ke pabrik pengolahan dan pemurnian feronikel atau smelter milik PT Aneka Tambang (Antam) di Halmahera Timur, Maluku Utara.
PT PLN (Persero) akan menjadi pemasok listrik untuk mendukung operasional pabrik pengolahan dan pemurnian atau (smelter) feronikel milik PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) yang berada di Halmahera Timur, Maluku Utara.