Merdeka Copper Gold (MDKA) Incar Pendapatan US$130 Juta
Bisnis.com, JAKARTA – PT Merdeka Copper Gold Tbk. (MDKA) mengincar pendapatan sebesar US$130 juta pada tahun ini seiring dengan telah berproduksinya tambang emas dan smelter emas di Tujuh Bukit, Banyuwangi Jawa Timur.
Direktur Keuangan MDKA Ellie Turjandi mengatakan, pada tahun ini perseroan menargetkan bisa membukukan neraca keuangan yang positif dengan target pendapatan sebesar US$130 juta dengan asumsi produksi emas 100.000 ounce dan harga emas pada level US$1.200 per ounce.
“Tahun ini positif, kalau untuk positif dipastikan. Kalau tidak terjadi extraordinary event, tapi kalau berdasarkan project, iya [positif],” katanya usai paparan publik, Kamis (8/6/2017).
Dia menambahkan, untuk EBITDA tahun ini diperkirakan sekitar US$45 juta. Adapun, pada Mei 2017, perseroan telah mengekspor emas ke HSBC Hongkong sebanyak 139 kilogram. Oleh karena itu, pada bulan ini perseroan akan memperoleh pembayaran sekitar US$5 juta dari penjualan emas tersebut.
Ellie menambahkan, untuk tahun ini perseroan akan memfokuskan untuk pasar Hong Kong dan Australia. Kendati perseroan saat ini juga sudah memiliki incaran lain seperti Bank Scotia, Pert Mint Australia dan Metalor Singapura.
Namun demikian, dia mengalokasikan sekitar US$20 juta hingga US$30 juta dari pendpaatan tahun ini untuk pembayaran utang. Pembayaran utang, lanjutnya, diprioritaskan untuk kredit sindikasi tiga perbankan internasional yakni HSBC, BNP Paribas dan Societe Generale. “Schedule pembayaran sekitar September.”
Sementara itu, Presiden Direktur MDKA Adi Adriansyah Sjoekri mengatakan produksi bijih emas perseroan sebanyak 4 juta ton per tahun, sedangkan hasil akhir emas yang dilebur sekitar 9.000 ounce per bulan.
Dia mengungkapkan produksi emas perdana perseroan sebanyak 69.741 gram, tetapi sejak produksi perdana emas pada 17 Maret 2017, produksi tahunan rata-rata diperkirakan sekitar 100.000 ounce emas dan 300.000 ounce perak.
Adriansyah menambahkan, emas yang dihasilkan perseroan berupa dore yang kemudian dikirim ke PT Aneka Tambang (Persero) Tbk. untuk dimurnikan, sebelum diekspor ke konsumen perseroan.
PT PLN (Persero) siap memasok listrik untuk mendukung operasional pabrik pengolahan dan pemurnian atau (smelter) feronikel milik PT Aneka Tambang Tbk (Antam) di Halmahera Timur, Maluku Utara. Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengatakan, PLN siap memasok kebutuhan listrik Antam sebesar 75 Megawatt (MW) selama 30 tahun ke depan.
PT PLN (Persero) berkomitmen akan menyuplai listrik sebesar 75 megawatt (MW) ke pabrik pengolahan dan pemurnian feronikel atau smelter milik PT Aneka Tambang (Antam) di Halmahera Timur, Maluku Utara.
PT PLN (Persero) akan menjadi pemasok listrik untuk mendukung operasional pabrik pengolahan dan pemurnian atau (smelter) feronikel milik PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) yang berada di Halmahera Timur, Maluku Utara.