Meski Negara Mayoritas, Freeport Tetap Pegang Kendali Operasi
Jakarta: Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) menegaskan PT Freeport Indonesia (PTFI) tetap mengoperasikan kegiatan pengolahan tambang di Papua. Hal itu terjadi meski perusahaan tambang asal Amerika Serikat (AS) itu sudah melakukan divestasi sampai 51 persen dan holding pertambangan menguasai saham mayoritas.
Deputi bidang Usaha Pertambangan, Industri Strategis, dan Media Kementerian BUMN Fajar Harry Sampurno menilai kondisi tersebut adalah sesuatu yang wajar. Pemerintah akan menyerahkan kegiatan operasi tambang setelah perundingan selesai dilakukan.
"Yang operasikan itu Freeport Indonesia. Inalum (Holding BUMN Pertambangan) hanya memiliki sahamnya dengan pemerintah daerah," kata Fajar, di Kantor Kementerian BUMN, Jalan Medan Merdeka Selatan, Selasa, 13 Februari 2018.
Meski kegiatan operasi pertambangan dipegang oleh PTFI, wilayah tambang tersebut tidak dikuasai lagi oleh induk usaha PTFI yakni Freeport McMoran. Sebab, Holding BUMN Tambang yang dipimpin oleh PT Indonesia Asahan Alumunium (Persero) memiliki saham mayoritas.
"Inalum hanya memiliki sahamnya saja bersama pemerintah daerah, tapi yang operasikan Freeport Indonesia. Bukan FCX, bukan juga Inalum, ya normal saja," jelas dia.
Saat ini, Fajar menambahkan, pihak pemerintah dan Freeport Indonesia sedang membicarakan terkait jajaran direksi untuk memimpin perusahaan tersebut. "Nah itu yang sedang disiapkan, berapa mereka berapa kita, biasa lah itu," tutup dia.
PT PLN (Persero) siap memasok listrik untuk mendukung operasional pabrik pengolahan dan pemurnian atau (smelter) feronikel milik PT Aneka Tambang Tbk (Antam) di Halmahera Timur, Maluku Utara. Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengatakan, PLN siap memasok kebutuhan listrik Antam sebesar 75 Megawatt (MW) selama 30 tahun ke depan.
PT PLN (Persero) berkomitmen akan menyuplai listrik sebesar 75 megawatt (MW) ke pabrik pengolahan dan pemurnian feronikel atau smelter milik PT Aneka Tambang (Antam) di Halmahera Timur, Maluku Utara.
PT PLN (Persero) akan menjadi pemasok listrik untuk mendukung operasional pabrik pengolahan dan pemurnian atau (smelter) feronikel milik PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) yang berada di Halmahera Timur, Maluku Utara.