Meski Terpukul, Prospek Investasi Batubara dan Nikel di Indonesia Menjanjikan
ASIATODAY.ID, JAKARTA – Sektor mineral dan batubara (minerba) di Indonesia menghadapi tantangan yang cukup berat di tahun 2020. Pasalnya, realisasi investasi minerba di tahun 2020 ini diperkirakan tidak akan mencapai target. Apalagi tekanan pasar dan harga komoditas batu bara berdampak pada kinerja dan rencana perusahaan.
Direktur Eksekutif Asosiasi Pertambangan Batubara Indonesia (APBI) Hendra Sinadia mengatakan, pihaknya sedang berdiskusi dengan pemerintah agar mempertimbangkan pembayaran royalti dan DMO minerba.
“APBI menyampaikan bahwa dari sektor batu bara meminta diberikan beberapa relaksasi atau kebijakan untuk pembayaran royalti,” kata Hendra Sinadia dalam forum webinar ‘Jatuh Bangun Investasi Minerba’, dikutip IDX Channel, Kamis (27/8/2020).
PT PLN (Persero) siap memasok listrik untuk mendukung operasional pabrik pengolahan dan pemurnian atau (smelter) feronikel milik PT Aneka Tambang Tbk (Antam) di Halmahera Timur, Maluku Utara. Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengatakan, PLN siap memasok kebutuhan listrik Antam sebesar 75 Megawatt (MW) selama 30 tahun ke depan.
PT PLN (Persero) berkomitmen akan menyuplai listrik sebesar 75 megawatt (MW) ke pabrik pengolahan dan pemurnian feronikel atau smelter milik PT Aneka Tambang (Antam) di Halmahera Timur, Maluku Utara.
PT PLN (Persero) akan menjadi pemasok listrik untuk mendukung operasional pabrik pengolahan dan pemurnian atau (smelter) feronikel milik PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) yang berada di Halmahera Timur, Maluku Utara.