NA Tak Kunjung Tepati Janjinya Ekspor Perdana Nikel
Bantaeng– Bupati Bantaeng Nurdin Abdullah (NA) hingga kini tak kunjung menepati janjinya melakukan ekspor perdana nikel. Padahal saat debat pertama kandidat gubernur dan wakil gubernur, ia sesumbar melakukan launching perdana ekspor nikel 5 Mei.
Sudah lebih satu bulan berlalu, janji tersebut tak juga ada tanda-tanda akan direalisasikan. Padahal pernyataan soal nikel itu bahkan disampaikan lagi saat debat kedua setelah ditanya oleh Nurdin Halid.
Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Perindustrian, Samsuri belum mengetahui kapan nikel tersebut akan diekspor.
” Saya belum tahu ini ( kapan ekspor nikel). Yang jelasnya itu bahan bakunya sudah dibongkar dan saya tidak bisa beri keterangan kapan rencananya smelter akan melakukan ekspor nikel,” kata Samsuri saat dikonfirmasi wartawan, Minggu (24/6).
Sementara itu, aktivis Mahasiswa asal Kabupaten Bantaeng, Yudha Jaya, menduga, smelter tersebut bisa saja bernasib sama dengan pengalengan ikan yang sudah terbengkalai.
“Nasib smalter Bantaeng sepertinya tidak jauh dengan nasib pengalengan ikan yang kesannya hanya sekedar bahan pencitraan,” jelas mahasiswa dari Fakultas Hukum Perguruan Tinggi Swasta di Makassar ini.
Yudha juga berharap kepada Nurdin Abdullah agar terbuka kepada masyarakat Sulsel khususnya masyarakat Bantaeng. Tentang apa alasannya sampai sekarang belum melakukan ekspor seperti yang dijanjikan.
“Nurdin Abdullah sebagai Bupati Bantaeng harus terbuka atau transparan kepada masyarakat Bantaeng berdasarakan memorandum of understanding (MoU) atau perjanjian antara Pemkab Bantaeng dengan investor asing terkait maksud dan tujuan kawasan industri bantaeng (KIBA) di Kecamatan Pa’jukukang,” sarannya.
PT PLN (Persero) siap memasok listrik untuk mendukung operasional pabrik pengolahan dan pemurnian atau (smelter) feronikel milik PT Aneka Tambang Tbk (Antam) di Halmahera Timur, Maluku Utara. Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengatakan, PLN siap memasok kebutuhan listrik Antam sebesar 75 Megawatt (MW) selama 30 tahun ke depan.
PT PLN (Persero) berkomitmen akan menyuplai listrik sebesar 75 megawatt (MW) ke pabrik pengolahan dan pemurnian feronikel atau smelter milik PT Aneka Tambang (Antam) di Halmahera Timur, Maluku Utara.
PT PLN (Persero) akan menjadi pemasok listrik untuk mendukung operasional pabrik pengolahan dan pemurnian atau (smelter) feronikel milik PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) yang berada di Halmahera Timur, Maluku Utara.