Naik dari Target Tahun Lalu, DMO Batubara 2019 Dipatok Segini...
JAKARTA, JITUNEWS.COM - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), mematok target volume Domestic Market Obligation (DMO) batubara sebesar 128 juta ton untuk tahun ini. Jumlah tersebut naik dari target tahun lalu sebesar 121 juta ton.
Agung Pribadi, Kepala Biro Komunikasi Layanan Informasi Publik dan Kerjasama Kementerian ESDM, mengatakan, peningkatan DMO batubara sejalan dengan peningkatan jumlah produksi yang ditargetkan 490 juta ton, naik 5 juta ton dibanding target pada tahun lalu sebesar 485 juta ton.
“DMO tahun ini 128 juta ton,” kata Agung, di Kementerian ESDM Jakarta, Rabu (13/2).
Pembangunan Smelter Nikel Masih Mendominasi
Agung menuturkan, batubara dalam negeri diserap mayoritas oleh pembangkit listrik tenaga uap (PLTU).
Tahun ini, alokasi untuk pembangkit listrik atau PLTU mencapai 95,7 juta ton. Sementara, sisanya diserap oleh industri lain seperti semen, pupuk maupun tekstil dan beriket.
"Pelaku usaha wajib mengalokasikan 25% produksinya untuk DMO," tuturnya.
Asal tahu saja, proyeksi DMO 2019 sebenarnya masih jauh diatas realisasi 2018 atau sebesar 11%. Pada 2018, target ditetapkan 121 juta ton, namun realisasinya hanya 115,29 juta ton.
Dan, tercatat sebanyak 34 perusahaan yang belum memenuhi DMO. Adapun rinciannya untuk pembangkit listrik 91,14 juta ton, metalurgi 1,75 juta ton, semen, tekstil, pupuk dan kertas sebesar 22,18 juta ton. Selain itu, untuk briket sebesar 0,01 juta.
PT PLN (Persero) siap memasok listrik untuk mendukung operasional pabrik pengolahan dan pemurnian atau (smelter) feronikel milik PT Aneka Tambang Tbk (Antam) di Halmahera Timur, Maluku Utara. Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengatakan, PLN siap memasok kebutuhan listrik Antam sebesar 75 Megawatt (MW) selama 30 tahun ke depan.
PT PLN (Persero) berkomitmen akan menyuplai listrik sebesar 75 megawatt (MW) ke pabrik pengolahan dan pemurnian feronikel atau smelter milik PT Aneka Tambang (Antam) di Halmahera Timur, Maluku Utara.
PT PLN (Persero) akan menjadi pemasok listrik untuk mendukung operasional pabrik pengolahan dan pemurnian atau (smelter) feronikel milik PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) yang berada di Halmahera Timur, Maluku Utara.