Nego dengan Freeport, Jonan dan Sri Mulyani Berbagi Tugas
Jakarta - Kementerian ESDM di bawah pimpinan Ignasius Jonan dan Kementerian Keuangan yang dipimpin Sri Mulyani Indrawati, berbagi tugas dalam perundingan dengan PT Freeport Indonesia.
Dalam perundingan yang direncanakan selesai sebelum 10 Oktober 2017 ini ada 4 isu yang dibahas, yaitu perpanjangan izin operasi Freeport di Tambang Grasberg, stabilitas investasi jangka panjang, pembangunan smelter, dan divestasi saham.
Kementerian ESDM akan berkonsentrasi di dua isu, yakni perpanjangan izin operasi dan pembangunan smelter. Sedangkan Kemenkeu fokus di isu stabilitas investasi jangka panjang dan divestasi saham.
"Kan rapat yang lalu sudah disampaikan bahwa kita bagi-bagi tugas dengan Kemenkau. ESDM dapat 2 hal yang terkait dengan perpanjangan operasi sama smelter," kata Sekretaris Jenderal Kementerian ESDM, Teguh Pamudji, saat ditemui Gedung DPR, Jakarta, Senin (10/7/2017).
Perundingan ditargetkan selesai pada akhir bulan ini. Setelah itu, pemerintah akan mengundang CEO Freeport McMoRan Inc, Richard C Adkerson, ke Indonesia untuk menjelaskan hasil negosiasi antara tim pemerintah dan tim PT Freeport Indonesia.
Keputusan-keputusan penting akan diambil dalam high level meeting antara Richard dengan Sri Mulyani dan Jonan.
"Di akhir bulan ini Pak Menteri bersama Menkeu akan undang Pak Richard. Akhir bulan ini untuk membahas laporan keseluruhan hasil dari tim negosiasi. Apapun juga perkembangan atau hasil final dari tim negosiasi pemerintah dan Freeport itu akan disampaikan ke Pak Richard," Teguh menuturkan.
Posisi pemerintah akan diperjelas dan disampaikan pada Richard dalam pertemuan yang direncanakan berlangsung akhir bulan ini. "Apapun juga keputusannya di akhir Juli ya seperti itu ya. Pokoknya ini posisinya pemerintah demikian," tutupnya. (mca/wdl)
PT PLN (Persero) siap memasok listrik untuk mendukung operasional pabrik pengolahan dan pemurnian atau (smelter) feronikel milik PT Aneka Tambang Tbk (Antam) di Halmahera Timur, Maluku Utara. Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengatakan, PLN siap memasok kebutuhan listrik Antam sebesar 75 Megawatt (MW) selama 30 tahun ke depan.
PT PLN (Persero) berkomitmen akan menyuplai listrik sebesar 75 megawatt (MW) ke pabrik pengolahan dan pemurnian feronikel atau smelter milik PT Aneka Tambang (Antam) di Halmahera Timur, Maluku Utara.
PT PLN (Persero) akan menjadi pemasok listrik untuk mendukung operasional pabrik pengolahan dan pemurnian atau (smelter) feronikel milik PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) yang berada di Halmahera Timur, Maluku Utara.