Nikel Produksi PT Vale Diekspor untuk Produk Elektronik di Jepang
TRIBUN-TIMUR. COM, MAKASSAR -PT Vale Indonesia Tbk memproduksi nikel mette yang berbentuk seperti pasir yang didapatkan dari mengelolah sumber daya alam di Kabupaten Luwu Timur, Sulawesi Selatan, Indonesia.
"Produk ini memiliki unsur nikel sebanyak 78 persen, cobalt 1 persen dan sulfur 20 persen serta material lainnya," ungkap Senior Manager of Communication PT Vale Indonesia Tbk, Budi Handoko, Senin (2/7/2018).
Produk unggulan PT Vale Indonesia ini semuanya di ekspor ke Jepang yang kemudian diolah oleh perusahaan mitra mereka untuk menghasilkan aneka produk elektronik.
Hasil dari olahan nikel tersebut banyak dinikmati masyarat dunia termasuk Indonesia sebut saja baterai isi ulang, aki kendaraan, televisi dan beberapa alat elektronik lainnya.
Harga nikel saat ini mencapai USD 15.000 per ton seiring menguatnya dollar. Dibandingkan tahun sebelumnya harga nikel hanya USD 11.000 hingga USD 12.000 per ton.
Untuk melihat lokasi tambang dan smelter, manajemen PT Vale Indonesia Tbk mengajak puluhan wartawan dari berbagai media berkunjung ke pabriknya.(*)
PT PLN (Persero) siap memasok listrik untuk mendukung operasional pabrik pengolahan dan pemurnian atau (smelter) feronikel milik PT Aneka Tambang Tbk (Antam) di Halmahera Timur, Maluku Utara. Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengatakan, PLN siap memasok kebutuhan listrik Antam sebesar 75 Megawatt (MW) selama 30 tahun ke depan.
PT PLN (Persero) berkomitmen akan menyuplai listrik sebesar 75 megawatt (MW) ke pabrik pengolahan dan pemurnian feronikel atau smelter milik PT Aneka Tambang (Antam) di Halmahera Timur, Maluku Utara.
PT PLN (Persero) akan menjadi pemasok listrik untuk mendukung operasional pabrik pengolahan dan pemurnian atau (smelter) feronikel milik PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) yang berada di Halmahera Timur, Maluku Utara.