GM PLN Wilayah Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, dan Sulawesi Barat (Sulselrabar) Bambang Yusuf mengatakan perusahaan memiliki daya terpasang yang sangat mampu memenuhi kebutuhan listrik seluruh industri yang berinvestasi di Sultra, berapapun daya yang dibutuhkan. Selain itu, pihaknya juga tengah menggencarkan pembangunan infrastruktur kelistrikan di Sultra sebagai bagian dari program listrik 35.000 MW untuk Indonesia.
"Kami siap melayani pelanggan smelter dengan daya listrik berapapun, kapanpun, dan dimanapun. Mudah-mudahan industri smelter dapat berkembang di Sulawesi Tenggara," ujarnya dalam keterangan resmi, Senin (7/5/2018).
Khusus di Sultra, urai Bambang, sistem kelistrikan Wotu - Kolaka - Kendari akan terinterkoneksi pada akhir 2018 sehingga bakal lebih optimal dari sisi distribusi daya yang dibutuhkan.
Sejauh ini, PLN Sulselrabar telah menjalin nota kesepahaman dengan tiga perusahaan smelter di Sultra untuk memasok kebutuhan listrik sebagai penunjang operasional. Ketiga perusahaan itu meliputi PT Macika Mineral Industri dengan kebutuhan daya sekitar 300 MW, PT Ceria Nugraha Indotama dengan kebutuhan daya 350 MW, serta PT Bintang Smeler Indonesia dengan kebutuhan daya 323 MW.
Ketiga perusahaan ini selanjutnya masuk dalam kategori pelanggan Premium Platinum PLN. Kuantitas pelanggan Premium Platinum tersebut masih memungkinkan meningkat jika mengacu pada jumlah perusahaan yang hendak berekspansi di Sultra.
Tercatat terdapat 35 industri smelter dan 7 unit usaha yang terdiri dari pabrik pemecah batu, pengolahan aspal, pelabuhan, serta rumah sakit yang ingin mengembangkan usahanya di Sultra.
Sebagai informasi, sistem kelistrikan di Sultra saat ini memiliki surplus daya sebesar 32,8 MW dan bakal meningkat signifikan seiring dengan realisasi pembagunan fasilitas pembangkit serta interkoneksi. Sistem kelistrikan Sultra dengan jaringan Kendari dan Baubau diklaim memiliki daya mampu sebesar 112,5 MW serta beban puncak sebesar 79,7 MW.
"Rasio cadangan daya kami akan bertambah cukup besar dalam beberapa waktu ke depan. Sehingga kesiapan kami, mengakomodir industri dari sisi energi dan kelistrikan. Kami jamin berapapun daya yang dibutuhkan, PLN siap," tambah Bambang.
PT PLN (Persero) siap memasok listrik untuk mendukung operasional pabrik pengolahan dan pemurnian atau (smelter) feronikel milik PT Aneka Tambang Tbk (Antam) di Halmahera Timur, Maluku Utara. Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengatakan, PLN siap memasok kebutuhan listrik Antam sebesar 75 Megawatt (MW) selama 30 tahun ke depan.
PT PLN (Persero) berkomitmen akan menyuplai listrik sebesar 75 megawatt (MW) ke pabrik pengolahan dan pemurnian feronikel atau smelter milik PT Aneka Tambang (Antam) di Halmahera Timur, Maluku Utara.
PT PLN (Persero) akan menjadi pemasok listrik untuk mendukung operasional pabrik pengolahan dan pemurnian atau (smelter) feronikel milik PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) yang berada di Halmahera Timur, Maluku Utara.