PLN Siap Dorong Infrastruktur Kelistrikan dan Roda Ekonomi di Sultra
KENDARI, SULTRA – PLN terus meningkatkan keandalan listrik di seluruh pelosok tanah air. Guna mempersiapkan keandalan listrik di wilayah Sulawesi khususnya di Sulawesi Tenggara, PLN telah merampungkan pembangunan Interkoneksi Sistem Kelistrikan dari Sulawesi Selatan hingga Sulawesi Tenggara (Sultra).
Capaian ini ditandai dengan keberhasilan pengoperasian jaringan transmisi bertegangan 150 kilo volt (kV) yang terbentang dari Wotu (Sulawesi Selatan) hingga Kendari (Sulawesi Tenggara) pada tanggal 21 September 2019.
Sinergitas PLN-KPK-ATR/BPN Berhasil Amankan 305.621 m2 Lahan Milik Negara Di Sulawesi Tenggara
Proses pembangunan infrastruktur kelistrikan terus dipercepat demi meningkatkan keandalan serta efisiensi sistem kelistrikan Sulawesi Tenggara.
Saat ini, PLN tengah membangun Jaringan transmisi bertegangan 150 kilo Volt (kV) dari Kota Kendari hingga Kasipute. Melalui 2 jaringan transmisi 150 kV yang terbentang yakni transmisi 150 kV Kendari – Andolo dengan progres mencapai 70% serta transmisi 150 kV Andolo – Kasipute mencapai 60% serta Gardu Induk (GI) 150 kV di Kabupaten Andolo dengan progres 80%.
“Rencananya transmisi 150 kV Andolo – Kasipute, akan ditargetkan selesai pada awal tahun 2022,” Ucap General Manager PLN Unit Induk Pembangunan (UIP) Sulawesi bagian Selatan, I Putu Riasa.
Interkoneksi Sulsel – Sultra serta pembangunan infrastruktur kelistrikan di Sultra menjadi bukti PLN, dalam meningkatkan perekonomian masyarakat sekaligus mendorong pertumbuhan Industri khususnya Industri smelter di wilayah Sulawesi Tenggara.
General Manager PLN Unit Induk Wilayah (UIW) Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara dan Sulawesi Barat, Ismail Deu menambahkan.
“Dengan adanya pembangunan infrastruktur kelistrikan di Sultra dan interkoneksi Sulsel-Sultra, pastinya PLN siap mensupport Industri smelter di wilayah Sultra,” jelasnya, Senin (16/11/2020).
Tercatat 3 perusahaan yang disuplai listrik PLN yakni, PT Ceria Nugraha Indotama dengan kapasitas 412 Mega Volt Ampere (MVA), PT Bintang Smelter dengan kapasitas 100 MVA PT Macika Mineral Industri kapasitas 5 MVA serta 11 pelanggan potensial di Sultra dengan total kapasitas 771 MVA, diantaranya PT Kovalen Mining (Luwu Utara), PT Dimurahkan Multiguana Sejahtera (Konawe Utara), PT Antam UBPN Sulta (Kolaka), Stargate Mineral Asia (Konawe Utara) , PT Tambang Rejeki Kolaka (Kolaka) , PT Lestari Indometal Eraprima (Konawe Selatan), PT Artha Mining Industri (Bombana), PT Mahkota Konaweeha (Kendari), PT SBC Prime Metal (Kolaka), PT Toshida Smelter Indonesia (Kolaka), PT Yatoo Mega Smelter Indonesia (Konawe Selatan).
Kesiapan PLN telah didukung sistem kelistrikan di Sulawesi Tenggara, pembangkit yang masuk kedalam sistem Sulawesi Bagian Selatan (Sulbagsel). Dengan total daya mampu sistem Sulbagsel mencapai 2269 MW, sistem ini memiliki beban puncak sebesar 1401 MW, sehingga memiliki reserve margin atau cadangan daya sebesar 868 MW.
“Dengan surplus daya saat ini, menunjukkan bahwa suplai daya listrik bukan menjadi masalah untuk Industri besar di Sulawesi Tenggara,” tutup General Manager PLN Unit Induk Pembangkitan & Penyaluran (UIKL) Sulawesi, Suroso Isnandar.
PT PLN (Persero) siap memasok listrik untuk mendukung operasional pabrik pengolahan dan pemurnian atau (smelter) feronikel milik PT Aneka Tambang Tbk (Antam) di Halmahera Timur, Maluku Utara. Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengatakan, PLN siap memasok kebutuhan listrik Antam sebesar 75 Megawatt (MW) selama 30 tahun ke depan.
PT PLN (Persero) berkomitmen akan menyuplai listrik sebesar 75 megawatt (MW) ke pabrik pengolahan dan pemurnian feronikel atau smelter milik PT Aneka Tambang (Antam) di Halmahera Timur, Maluku Utara.
PT PLN (Persero) akan menjadi pemasok listrik untuk mendukung operasional pabrik pengolahan dan pemurnian atau (smelter) feronikel milik PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) yang berada di Halmahera Timur, Maluku Utara.